Tumpeng Tujuh Belasan ala Gang Mawar 4



Seperti kampung-kampung lainnya, daerah tempat tinggalku juga mengadakan lomba untuk memperingati hari kemerdekaan negara kita tercintahh Indonesia, 17 Agustus. 

Di kampung Legon--nama tempat kuitnggal--mengadakan lomba kreasi tumpeng untuk ibu-ibu. lombanya perkelompok. supaya mudah membagi kelompoknya jadilah kelompok dibuat per-gang saja. kebetulan rumahku di Gang Mawar 4, bergabunglah aku bersama ibu-ibu rempong di sana. *hampura buibu aku sebut rempong, emang kerempongan kita tiada duanya deh :D

Pembagian tugas pun dilakukan, aku kebagian belanja pagi dan menghias tumpeng yang sudah jadi. 
"Udah si umi aja yang ngehias, dia mah udah pinter bikin kue pasti bisa lah ngehias tumpeng," kurang lebih begitu deh celoteh ibu-ibu pas mendaulat saya untuk menghias tumpengnya. dalam hati sih senang aja cuma kebagian belanja ama menghias doang, dari pada yang lain mesti masak lauk :D

Ternyata oh ternyata ... membuat alas tumpeng dan daun yang di pinggir tampahnya pun diserahkan mereka padaku *hiksss. Jadilah malamnya aku ngoprek tuh daun pisang. Dibantuin juga sih akhirnya sama ibu-ibu yang lain. Tararengkyu ya buibu, solidaritas kalian tak perlu diragukan lagi *tsahhh lebayyy 

Katanya sih Lomba Tumpeng ini akan dilaksanakan hari Minggu malam Seninnya sekalian dengan selamatan 17 Agustusan nanti. jadi masih banyak waktulah. kami mulai berjibaku dari pagi memasak lauk pauknya. sebenranya sudah dibagi-bagi tugas, tapi tetap saja memasak terfokus di rumah Mama Ram. Rumah Mama Ram ini sudah jadi basecamp kaum ibu kalo ada kegiatan seperti ini. pasti dijadiin tempat memasak. Xixixi ...

Sementara aku berkutat sendiri di rumah membuat hiasan penunjang. Seperti bunga dari tomat, cabe, hiasan wortel, dan lainnya.
Kerempongan Ibu-ibu menghias tumpeng



Menjelang zuhur kami istirahat, semua berkumpul di teras Mama Ram untuk makan siang bersama. *halahhh
Menunya cukup sederhana saja, yang pasti semua orang suka. Apalagi kalo bukan sayur asem kuning ditambah goreng teri pake jengkol :D ada lalapan mentimun dan seladanya yang menambah selera makan, belum lagi tempe dan tahu goreng. lengkaplah sudah.

Usai makan siang, kami sedikit santai menunggu nasi kuningnya matang. kami membicarakan kembali konsep tumpeng yang akan dibuat. karena keterbatasan cetakan *baca: ga punya* akhirnya konsep tumpeng barbie pun jadi pilihan. Kebetulan yang sudah direncanakan sih, aku yang punya cetakan rok barbie-nya. :D

Masak ini, masak itu, bikin ini, bikin itu. Cetak ini, cetak itu. akhirnya jadilah Tumpeng Barbie kami .... dengan lauk sederhananya, urab, ayam goreng utuh satu ekor, perkedel, tempe, tahu, dadar telur, teri kacang, dan kentang balado.

Tumpeng Barbie Gang Mawar 4























Tambahkan sedikit hiasan di sana sini, jadilah tumpeng istimewa ala kami. Ala Ibu-ibu rempong Gang Mawar 4.
Melihat hasil akhir karya kami. Alhamdulillah kami puas dan siap mengikuti lombanya. tak sabar rasanya menunggu malam tiba. Kami akan sangat bersemangat menggotong utmpeng itu ke arena lomba.

Nah, begitu waktu yang ditentukan tiba. Berbondong-bondonglah kami datang ke lapangan tempat acara selamatan.

Di sana sudah ada empat tumpeng lain dari gang-gang yang lain. Sepintas tema mereka hampir sama. Tumpeng Istana. That'so mainstream menurutku. Kami sedikit lega karena sepertinya kami beda dari yang lain dan itu menjadi poin tersendiri bagi grup kami.

Tapi jauh panggang dari api. Jauh harapan dari kenyataan. Eladalaaaaah ... kok tumpeng kami ga menang, ya. *tepok jidat. Semua ibu-ibu langsung pada manyun tapi ga sampe nangis guling-guling sih. Kan malulah, di sana ada para bapak juga yang ikutan selametan. 
Whatever-lah, yang terjadi terjadilah. Udah ga meang yo kita  pulang. Cerita di balik ga menangnya grup kami akan diceritakan nanti. Sekarang mau pada makan-makan lagi mumpung ada yang ngebosin lagi :D   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran