Always Happy All the Time
Ada sebuah kalimat sakti yang biasa dijadikan penyemangat dalam hidup bagi sebagian orang "Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian" eh, "Bersusah-susah atau bersakit-sakit, ya?"
Intinya mah menderita dululah baru bisa merasakan bahagia. Duhh, kasian, ya.
Apakah yakin, anda mau jika ingin bahagia harus menderita dulu? Saya sih ga ya...
Bagi saya jika kita bisa bahagia hari ini, detik ini juga, kenapa kita harus memilih bersusah-susah dulu? Sebenarnya yang membuat kita tidak bahagia adalah karena kita membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Bahagia versi kita tentu berbeda dengan bahagia versi ribuan orang di luar sana.
Jangan memetakan kebahagian dengan kacamata orang lain. Tidak selamanya yang single itu tidak bahagia. #eh, kok malah ngomongin jomlo
Maksudnya yang single dan yang berpasangan bisa sama hepinya jika mereka bisa menikmati hidup sesuai caranya. Intinya nikmati.
Jangan lagi memeta-metakan kehidupan dari luarnya saja. Tidak selamanya si kaya lebih bahagia dari si miskin, yang pintar tak selalu bisa survive, yang kuat tak selalu lebih keren dari yang lemah. Yang punya mobil belum tentu lebih hepi dari yang ga punya, apalagi udah banyak grabcar sekarang
Semua tergantung dari cara menikmati hidupnya masing-masing. Hadapi dengan senyum dan keikhlasan maka kita akan bahagia setiap waktu tidak harus menunggu susah baru bisa bahagia.
Everytime, every where we can be happy. Happy, will come from our heart, dear.
We can be happy in any situation.
Di mata orang saya terlihat bahagia karena kerjaannya tiap hari jalan-jalan terus. Tapi tidak demikian, hei... saya kerjanya memang di jalan saya memang bahagia tapi bukan karena jalan-jalannya melainkan karena sambil jalan-jalan kerja itu saya bisa menyalurkan hobi saya menulis, me-review berbagai tempat yang saya singgahi, me-review tiap film yang saya tonton, me-review tiap kuliner yang saya nikmati, dsb. Dan... yang paling bikin bahagia karena jalan-jalan itu disponsori, alias gratis. Ini yang paling penting
Lalu saat di rumah saja ketika ga ke mana-mana selama sebulan penuh lantas dicap tidak bahagia?
Ga juga... siapa yang menyangka jika dari rumah juga saya masih bisa bekerja bahkan sampai larut malam jika deadline tulisan mendesak? Dan dengan itu saya tetap hepi karena tidak meninggalkan anak-anak apalagi kalo di rumah tidak ada deadline tulisan saya bisa bikin kue tiap hari--salahsatu hobi saya yang lainnya.
See, bahagia bagi saya bisa kapan saja, kita berhak memilih, tidak mesti harus di-bully dulu baru bisa bahagia. Hahaha...
Last, point paling pentingnya... jangan lupakan Allah. Allah tidak akan salah dalam membagikan rasa bahagia ke tiap hambaNya. Dia Maha Adil dalam segala urusan termasuk membagi-bagi bahagia ini. Jangan bersedih dan jangan takut selama ada Allah dalam hati kita. Senantiasa menyertakan Allah dalam tiap kesempatan dan kegiatan kita insyaAllah kita akan selalu bahagia.
Kebahagiaan seorang mukmin semakin bertambah ketika dia semakin dekat dengan Allah, semakin ikhlas dan mengikuti petunjuk-Nya. Sebaliknya, kebahagiaan seorang mukmin akan semakin berkurang jika hal-hal di atas makin berkurang dari dirinya.
Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwa dia memiliki Allah yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.
Dari Abu Hurairah Ra Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya juga.” (HR. Muslim)
Inilah puncak dari kebahagiaan itu. Kebahagiaan adalah suatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan uang. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan dalam diri. Hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang, itulah kebahagiaan sejati. Bahagia itu muncul dari dalam diri seseorang dan tidak bisa didatangkan dari luar.
See, kesempatan untuk bahagia itu terbuka luas fren, tinggal kitanya saja yang mau bahagia atau tidak. The place to be happy is here and the time to be happy is now.
[Zya, mother with three kiddos n always happy on her situation]
Keren mb megan... Jgn lupa klo buat kue kitim ke prima galaxy yah hahaha
BalasHapusThanks mbak Hafie...
HapusSiap, nanti tak kirim2 ya 😆😆