Fokus Fokus dan Fokus
Nicehomework #8 Matrikulasi IIP Batch 5
Misi Spesifik Hidup dan Produktivitas
Fokus Fokus dan Fokus
Zya Verani
Horeeee... akhirnya sampai juga di NHW #8 mari bernapas lega dulu, abaikan temanya yang semakin sulit. Yang penting jangan mempersulit diri, haha😁
Setelah melalui perenungan yang dalam, akhirnya sampai pada kesimpulan... NHW #8 ini adalah pengejawantahan dari semua NHW yang ada. Ikrar sesungguhnya dari Misi Spesifik Hidup yang ingin dicapai selanjutnya dan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. #tuh, bahasanya berat banget ya. 😥
Temanya masih berkisar tentang Menjadi Bunda Produktif, di tugas kali ini kami diharuskan menentukan aktifitas dari kuadran suka dan bisa yang sudah kami tulis kemarin di NHW #7 dan fokuslah dengan itu.
Di kuadran aktifitas suka dan bisa yang menempati urutan pertama saya adalah Menulis. Sepertinya memang hanya ini kebisaan saya yang memenuhi standar 4E (enjoy, easy, excellent and earn). Sebenarnya saya juga suka dan bisa membuat kue tapi karena diharuskan memilih hanya satu, maka pilihan jatuh ke Menulis saja dulu.
Mari azzamkan dalam hati untuk fokus di Menulis. Lantas apa yang harus dilakukan?
~ Be
Ketika sudah menetapkan pilihan bahwa Menulis adalaha aktifitas yang paling bisa dan disukai maka tetapkan target ingin seperti apa. Dengan menulis tentu saja saya ingin menjadi Penulis yang Andal (bukan typo, tapi penulisan yang benar tanpa h di KBBI) andal dalam artian mampu menginspirasi dan memberi manfaat bagi banyak orang lewat tulisan-tulisan saya.
~ Do
Menjadi penulis yang andal tidak serta merta begitu saja berhasil, jebret. Baru menghasilkan beberapa tulisan lantas langsung mengklaim diri sebagai penulis. Ow ow... this is wrong statement dear. Selalu mengingatkan diri sendiri bahwa yang menilai diri kita adalah orang lain bukan diri sendiri. Seperti kata senior saya "Jangan berbangga dengan pencapaian yang hanya seberapa, itu bisa menyebabkan kita menjadi jumawa dan lupa akan tujuan sebenarnya yakni kebermanfaatan." Bukan tidak tahu, bahkan sudah menjadi rahasia umum bahwa menjadi penulis itu tidak gampang. Diperlukan sikap pantang menyerah dan tahan banting. Saya sudah kenyang menghadapi ratusan penolakan naskah, permintaan revisi berulangkali dan proses menunggu pemuatan dan penerbitan yang memakan waktu yang tidak sedikit. Ini pun diperlukan kesabaran yang berlapis-lapis. Belum lagi jika honor yang didapat tidak sesuai dengan harapan. Duhhhh.... mamak, pengin nangis guling-guling rasanya.
Penulis yang sudah menghasilkan ratusan/ribuan tulisan saja masih bisa down apalagi saya yang masih ecek-ecek. Bismillaah...
Penulis juga harus mempunyai pengetahuan yang lebih atau di atas rata-rata. Agar tulisan yang dihasilkan memiliki 'ruh' tidak asal tulis sembarangan. Karenanya saya selalu meng-upgrade diri dengan terus mengikuti workshop kepenulisan dan literasi untuk menambah pengetahuan.
Kemampuan menulis juga harus dibarengi dengan kemampuan berbicara yang baik. Nah, saya masih lemah di bidang ini. Meskipun saat ini saya juga memberikan pelatihan Jurnalistik pada para siswa sekolah, tapi kemampuan Public Speaking saya masih rata-rata. Saya mesti belajar lebih giat lagi tentang ini. Terakhir, saya selalu meniatkan Menulis itu untuk Ibadah jadi apa yang kita tuliskan akan memberikan pahala untuk kita dan menjadi warning agar saya selalu menulis yang baik-baik saja.
~ Have
Apa yang ingin saya dapatkan dari kemampuan tersebut nantinya? Melalui menulis saya ingin menjadikan para siswa yang saya ampu melek literasi, lebih luas lagi seluruh sekolah di Bekasi nantinya punya ekstrakurikuler Jurnalistik khusus untuk belajar menulis. Karena saya melihat hanya sedikit sekali siswa yang bisa menulis dengan benar. Selebihnya hanya sekedar menulis.
Selain itu saya juga ke depannya ingin punya Taman Bacaan di rumah. Perpustakaan mini di pojok halaman sepertinya akan menjadi daya tarik tersendiri dibanding rindangnya pohon mangga. Saya membayangkan beberapa tahun ke depan rumah saya ramai dengan anak-anak kecil yang datang silih berganti untuk meminjam atau membaca buku di bawah pohon. Sambil les matpel mereka asik membincangkan buku-buku cerita yang mereka baca. 😍😍 Dan tidak saya pungkiri Menulis adalah pekerjaan buat saya jadi tentu saja saya mengharapkan bisa mendapatkan penghasilan (fee) dari ini.
Selanjutkan kami dihadapkan pada pertanyaan berikut,
1. Apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)? Tentu saja saya ingin lebih bermanfaat bagi orang lain melalui tulisan-tulisan saya. Menjadi penulis yang dikenal menginspirasi banyak orang lewat tulisan motivasi dan menggerakkan orang lain ke arah kebaikan dengan tulisan. Menghasilkan buku-buku bermanfaat yang tak lekang oleh waktu dan berguna sepanjang usia. Terbetik dalam benak saya ingin berperan aktif di rumbel Menulis IIP, tapi belum tahu caranya, semoga nanti ada jalannya. #colek mbak Yuni 😆
2. Lalu, apa yang akan dicapai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan? Apa yang akan dilakukan untuk mencapai target jangka panjang tadi?
Sempat bingung juga menjawabnya. Tapi setelah dipikir-pikir kenapa mesti bingung, menulis adalah aktifitas keseharian yang juga menjadi pekerjaan saya, tentu saja untuk mencapai semua itu tidak lain dan tidak bukan, tidak ada cara lain lagi selain dengan menulis, menulis dan menulis terus. Selalu menulis kebaikan dan sebarkanlah. Saya berharap lima tahun ke depan saya sudah bisa berdiri tegak di atas kaki sendiri. Menerbitkan buku yang bermanfaat, menuliskan lebih banyak artikel serius, dan mengajar kepenulisan di banyak sekolah. Insyaallaah kebermanfaatannya akan semakin maksimal.
3. Bagaimana dengan tujuan jangka pendek, apa yang ingin dicapai dalam satu tahun ke depan? satu tahun ke depan saya berharap lebih banyak lagi menerbitkan artikel-artikel yang bermanfaat. Lebih intens lagi mengampu ekskul Jurnalistik dan menambah jam terbang dengan mengajukan proposal ke sekolah-sekolah lain yang belum ada ekskul jurnalistik di sana, setidaknya merangkul sekolah yang dekat dengan tempat tinggal saya dulu. Heyyy... pelajaran menulis itu sungguh penting, loh. Ga lucu nanti pas kuliah kalian tidak bisa mengerjakan tugas makalah ilmiah. Bagaimana nanti mau menulis skripsi 😁😁
Satu lagi, saya ingin berdaya di IIP Bekasi. Siapa tahu bisa aktif di rumbel menulisnya. Hehe....
Sebelum sampai pada kesimpulan, sengaja tadi saya baca lagi ulasan ini dari awal. Mungkin terbacanya agak muluk-muluk, tapi bagi saya di situlah tantangannya, target itu haruslah muluk, mesti tinggi, kalo pendek namanya jemuran #gajeyahh 😂 bagi saya target adalah suntikan imun supaya terpacu dan lebih bersemangat menghasilkan sesuatu. Usaha yang dilakukan mesti maksimal, malu pada target yang dipasang sendiri bukan pada orang lain. Fokus fokus dan fokus...
Finally...
Ulasan yang sudah cukup panjang ini saya tutup dengan kembali menuliskan kesimpulan yang sama yang pernah saya tulis di NHW #4 beberapa waktu lalu.
Saat ini telah dimulai babak baru dalam Misi Hidup Anda (ada targetnya loh)... Taati checklist-nya dan konsistenlah dengan itu. Kerjakan apa yang ditulis dan tuliskan apa yang dikerjakan. #ngomongsambilngaca
Ganbatte n keep hamasah, Zya.... huh hah!
Komentar
Posting Komentar