Mengenali Diri Lewat Tes Strength Typology

Nice Homework #7 Matrikulasi IIP Batch 5
Tahapan Menuju Bunda Produktif

Mengenali Diri Lewat Tes Strength Typology
Zya Verani

Yupp... kuliah Matrikulasi sudah sampai materi ke 7 artinya hanya tersisa tiga atau empat pekan lagi maka berakhirlah sudah 'kemumetan'ini. Wkwkwkwkkkkk.... kok mendadak jujur ya 😂
Materi kali ini tentang Tahapan Menuju Bunda Produktif, setelah dua pekan kemarin ditempa lewat materi Bunda Sayang dan Bunda Cekatan. Produktif dalam hal apa? Tentu saja sesuai potensi yang dimiliki bunda masing-masing. 

Untuk mengetahui potensi masing-masing kami diminta untuk mengikuti tes Strength Typology di http://www.temubakat.comtools yang ditemukan oleh Abah Rama. Dari sana nanti diharapkan kami bisa menemukan potensi dan bakat dalam diri. Selanjutnya setelah mengetahui hasilnya kami diharapkan bisa lebih fokus untuk mengembangkan diri pada potensi atau kekuatan yang dimiliki bukan berkutat pada kekurangan saja. 

Seringkali seseorang--saya termasuk di dalamnya--jika diberitahu letak kelebihan dan kekurangan dalam diri, lantas jadi lebih fokus pada kekurangan. Itu ituuuu aja yang dipikirin, mendadak melow, kurang nafsu makan, malas dandan apalagi nyalon #eh 

Padahal daripada kita--eh, saya ding--sibuk dengan kekurangan yang ga akan mungkin berkurang kalo dipikirin doang, lebih baik mengubah sudut pandang. Benar apa yang dibilang Bu Septi, sang Founder Institut Ibu Profesional... lebih kurang beliau mengatakan, "mari meninggikan gunung, bukan meratakan lembah" maksudnya mari sibukkan diri melejitkan potensi yang ada pada diri kita, perbanyak aktifitas untuk menambah kekuatan itu bukan sibuk memikirkan kelemahan-kelemahan yang ada. Iyesss... ngomong gampang, praktiknya piye jal? 
Ntu die... 😂😂😂

Setelah mengikuti tes ST30 inilah hasil yang saya dapat. Ternyata kekuatan saya adalah: Analyst, Communicator, Motivator, Journalist, Creator, Mediator dan Visionary 😱 kok kelihatannya keren,  ya, tapi benarkah demikian? Let see one by one... 

1. Analyst
Am I real analyst? Sepertinya iya sepertinya tidak. Ada saat di mana saya sangat berbinar-binar menganalisa satu topik, menimbang untung rugi dari segala hal. Seperti saat memulai sesuatu yang baru. Semangat sekali. Tapi ada juga saat di mana saya serabutan memilih tanpa menimbang ini itu. #nahloh

2. Communicator
Menyampaikan informasi secara lisan dengan mudah dengan cara yang lebih dimengerti. Nah, kalo yang ini benar adanya. Saya senang berbicara--banyak omong--. Orang-orang senang mendengarkan saya karena menurutnya saya bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan cara yang berbeda, sederhana tapi menarik. Am I? dunno 😃

3. Motivator
Ini juga masih menyambung dengan Communicator di atas. Menurut tetangga dan beberapa abegeh yang suka curhat ke saya, saya ini pemberi nasihat dan motivasi yang baik, baik lewat lisan maupun tulisan. Kayaknya mereka kebanyakan baca artikel saya nih. 😆

4. Journalist
Yuppp, yang ini gue banget. Menulis artikel, cerita, review atau apa pun itu selalu membuat saya bahagia dan berbinar-binar. Dan hingga sekarang menjadi pekerjaan tetap saya. 

5. Creator
Mampu menciptakan hal baru lewat ide-ide segar yang datang darinya. Kadang-kadang sih...😁😁 pada dasarnya saya suka mengeksplorasi sesuatu dari sudut pandang yang berbeda sampai menemukan yang cocok. Mungkin ini yang dimaksudkan tapi saya kurang memaksimalkannya dengan alasan mood... #halahhh, jangan ditiru

6. Mediator 
Sebenarnya saya tidak menganggapnya sebagai kelebihan. Saya memang suka didaulat menjadi juru damai bagi dua kubu yang berseteru. Katanya saya penyampai maksud yang baik, mengena dan mudah memengaruhi orang lain. Masa, sih? Mungkin iya, saya bisa melakukannya tapi tidak suka. Lebih tepatnya takut. #lahkunaon? Dunno 🙈

7. Visionary
Untuk orang yang pandai berbicara mereka juga dianggap seorang visioner sejati. Saya belum merasa begitu. Terkadang saya tidak menemukan tujuan apa pun dalam melakukan sesuatu, cuma sekedar ikut-ikutan. Tapi saya senang merancang masa depan. Mengkhayal dan mempersiapkan akan menjadi apa anak-anak kelak. 

Well, selain menyuguhkan tujuh kekuatan yang katanya saya miliki di atas. Tes Strength Typology ini juga memperlihatkan kelemahan saya. Iya, kekuatan ada 7 item, begitu juga dengan kelemahan ada 7 item juga. Jadi berimbang deh 😁😁 

And here there are... saya lemah di bidang Administrator, ambassador, commander, marketer, seller, selector and treasury. Omg... 😱 pantesan rumah berantakan, jualan ga pernah sukses 😂 Tapi saya ga merasa itu sepenuhnya benar, loh #bukan pembelaan 

Saya tipe orang yang rapi, bersih dan menata sesuatu sesuai tempatnya, trus kenapa administrator saya lemah ya?  mungkin kemampuan dalam administrator yag lain yang lemah ya #apa ya...  
Rumah berantakan karena anak yang selalu memberantakinya, hahaha... terkadang mereka susah sekali untuk diajak kerja sama. Nah ini yang dimaksud commander saya lemah, mengontrol anak aja susah gimana menghadapi orang banyak. Mesti banyak berlatih lagi sepertinya. 

Untuk marketer, seller n selector saya juga merasa cukup cekatan dalam hal ini tapi memang agak kurang berani mempromosikan sesuatu. Karenanya dulu saat masih aktif berjualan kue, untuk meningkatkan omset penjualan kue saya juga mendelegasikan jualan kue-kue ke para reseller, tidak menjajakan sendiri, terutama pada momen-momen tertentu--seperti hari raya. Untuk tetangga dekat mereka tahu dengan sendirinya karena mencium wanginya 😆

Dan yang terakhir Treasury... ga banget nih. Treasury saya bagus kok #pedeehh... Yupp, saya selalu membuat pembukuan sederhana terhadap pengeluaran dan pemasukan keuangan. Baik keuangan keluarga, usaha dan yang lainnya. Meski tidak rapi tapi cukup membantu saya mengetahui arah aliran dananya. 

Baiklah, setelah mengetahui potensi kekuatan dan kelemahan kita, lalu mensinkronkannya dengan keadaan sebenarnya saya merasa menjadi lebih ringan dalam beraktifitas. Jadi tahu mana yang harus dioptimalkan dan mana yang harus diabaikan, maksudnya jangan terlalu dipikirkan. Begitu mengetahui potensi kita dimana maka optimalkanlah karena sebenarnya di situlah passion kita.  Perbanyak aktifitas pendukungnya dan enjoy-lah dengannya. Tapi tidak juga lantas melupakan kelemahan. Meski jangan terlalu memikirkannya bukan berarti kita mengabaikannya. Saya mencari dimana letak kesalahannya, kenapa saya kurang di sini, kenapa lemah di bagian ini, kenapa malu, kenapa ga pede dan kenapa-kenapa yang lainnya. Jangan baper... tapi tetap beraktifitas seperti biasa sambil mencari solusinya. 

Berkaitan dengan ini, saya mendata aktifitas berdasarkan kuadrannya. Seperti pada gambar.

A.  Aktifitas yang sangat disukai dan bisa >>> lakukan terus menerus, nikmati dan produktiflah di sana. 

B. Aktifitas yang suka tapi tidak bisa >>> belajar lebih giat lagi agar bisa, insyaallah akan bergeser kuadrannya. 

C.  Aktifitas yang sebenarnya bisa tapi tidak suka >>> dicari penyebabnya kenapa tidak suka... biasanya saya hanya merasa kurang pede untuk memulai. Mesti ada pemantiknya, dipancing orang lain. Karenanya saya memperluas pergaulan dengan orang-orang yang bisa menyemangati hal ini pada saya. 

D.  Aktifitas tidak bisa dan tidak suka >>> kenapa mesti ada kuadran ini? Apakah tiap orang pasti punya kuadran ini? Ada ga sih orang yang justru malah tidak punya kuadran ini. Dalam artian semua serba bisa dan disukainya. Subhanallaah... betapa kebermanfaatan hidupnya sangat maksimal. Envy ga sih?

Saya tidak bisa berenang dan memang tidak suka karenanya tidak ingin belajar berenang. Tidak suka berdebat, bukan tidak bisa tapi lebih kepada tidak ingin berkonflik dengan orang lain. Begitu juga dengan tidak bisa dan tidak suka memaksa, lebih kepada tidak ingin menyakiti perasaan orang lain. Lalu menolak, ini yang paling ga bisa... saya orangnya ga tegaan jadi ga bisa menolak deh. 

Nah, bunda... Sudahkah mengenali diri sendiri? 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran