Bahasa Kasih, Tatapan Cinta dan Sentuhan Sayang
Bahasa Kasih, Tatapan Cinta dan Sentuhan Sayang
Zya Verani
Selesai beberes dan masak, lihat baby juga sudah tertidur pulas, maksud hati mau me time dengan baca buku. Eh, belum sampe dua halaman saya dikagetkan oleh suara tangisan. Seringkali saya mendengar dan melihat tetangga depan rumah memarahinya. Membentak, memukul, dan mengeluarkan sumpah serapah lainnya. Tentu saja ia tidak bisa membalas, dia tak bisa berbuat apa-apa selain menangis. Iya, dia hanya seorang gadis kecil, eh bukan... dia seorang bayi mungil, sekitar 1,5 tahun usianya. Badannya kurus, kecil, dan belum bisa berjalan.
Si baby mungil ini ditinggal ibu dan ayahnya bekerja sementara dia diasuh nenek dan kakeknya. Hampir setiap hari si baby memang terdengar rewel, menangis terus... mungkin karena lapar atau ada yang dirasakannya. Saya tak enak bertanya tapi hati miris tiap kali mendengar sang nenek mengomel. Baby kecil mana bisa mengerti omelannya, yang ada suara tangisannya bertambah kencang yang artinya pula menambah panjang omelan si nenek. Dan Saya yang menangkap dengar pun semakin pusing dibuatnya.
Anak kecil apalagi bayi tentu belum bisa menangkap secara sempurna maksud ucapan kita. Tapi ia sudah bisa membedakan maksud intonasi kata-kata yang kita ucapkan. Ucapkanlah kata-kata ibu dengan intonasi yang pelan lembut tidak membentak karena akan berpengaruh dengan perkembangan otak bayi. Gunakan selalu bahasa kasih untuknya. Sekesal apa pun kita usahakan tidak memberikan suara tinggi padanya karena ia tahu jika sang ibu berbicara keras berarti ibu tidak menyukainya.
Tatapan. Interaksi lewat mata adalah hal yang paling sering ibu dan bayi lakukan. Tataplah buah hati dengan tatapan lembut dan penuh kasih sayang. Bayi dapat merasakan dan membedakan mana tatapan penuh cinta dan mana tatapan mengancam. Biasanya jika ekspresi menatap ibu berubah sedikit ia akan langsung menangis. Padahal mungkin maksud ibu hanya bercanda. Coba saja jika benar-benar ibu memberikan tatapan marahnya apa yang akan si baby lakukan? Bisa dipastikan ia akan menangis sangat keras. Ibu tak mau bertambah jengkel bukan, maka jika kesal akan tingkah bayi usahakan jangan emosi tetap menatapnya dengan tatapan cinta.
Terakhir... jika bayi rewel, ibu yang kesal biasanya semakin enggan mendiamkannya dan menggendongnya. Padahal justru saat itu bayi butuh sentuhan dan pelukan hangat ibu. Berada di gedongan ibu adalah tempat ternyaman baginya, bisa menenangkannya. Ibu, segera berikan pelukan hangatmu untuk bayimu yang sedang menangis bukan mengabaikannya. Ibu, berikan sentuhan sayangmu padanya sebagai tanda kau amat menyayanginya dan tak akan membuatnya takut.
Bonding yang kuat antara ibu dan anak tentu tidak tercipta secara instan bukan? Mari rajut bonding kita dan buah hati mulai dari sekarang.
Cusss mlipir untuk memberikan pelukan hangat dan ciuman sayang pada baby Shaki yang tiba-tiba menangis keras dalam tidurnya, sepertinya ia mimpi buruk.
#zyanherbaby
#zyasbaby
#babyshaki
#babyshakicute
#TantanganRumlitIPBekasi
#DiariIbuProfesional
#CeritaIbu
#CeritaKeluarga
#CeritaKita
Satu setengah bulan
BalasHapus