"Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam" Laksana Melihat Penulis pada Tokoh Utama

"Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam"
Laksana Melihat Penulis pada Tokoh Utama 
Zya Verani

Awal mendapat amanah untuk mengedit naskah ini saya sangat antusias karena ini adalah naskah pemenang dari lomba Young Adult Locality Novel yang diadakan Penerbit Universal Nikko beberapa waktu lalu. Pasti ada yang menarik dan tidak biasa yang ditonjolkan penulis di novel ini hingga menarik hati para juri. Baiklah saya akan membacanya. Mulanya pada bagian awal sedikit membosankan karena alurnya terlalu lambat tapi justru itu asal muasal konflik di cerita ini dimulai.

Setelah novel terbit saya menerima bukti terbitnya dan membaca ulang kembali. Karena setelah saya ada satu teman editor lain, penyelaras kata yang mempercantik naskah ini serta proofreader yang juga menyatakan naskah layak terbit. Selanjutnya saya memposisikan diri sebagai pembaca, membaca lagi naskah itu dan kembali menemukan kejutan-kejutan. Bahasa minang yang bertaburan menjadi ciri khas tersendiri di novel ini yang memang bersetting Padang dan Amerika.

Adalah Adit seorang pemuda yatim piatu yang berjuang membesarkan adiknya yang bernama Hanif yang ternyata mengalami penurunan fungsi otak saat memasuki masa SMP. Adit yang kuliah di Padang terpaksa meninggalkan adiknya bersama keluarga ibunya di Bukittinggi, ternyata di sana Hanif mendapat perlakuan yang tidak adil dari saudaranya. Akhirnya Adit bersama bantuan dari sahabatnya Taufan membawa Hanif untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik di Jakarta.

Kehidupan romansa Adit juga dikisahkan. Adit menjalin kasih bersama Siti yang dikenalnya sejak SD, Siti anak terpandang di kampungnya. Tentu saja ayah Siti tidak menyetujui hubungan mereka, hingga akhirnya Siti dinikahkan dengan orang lain. Adit pun merasa kecewa tapi tak bisa berbuat apa-apa. Ia bahkan menjadi salah satu pemain Randai yang dipentaskan saat pernikahan kekasihnya itu. Adit sebenarnya tak bisa begitu saja melupakan Siti, tapi kemunculan Uma bisa mengalihkan kedukaannya. Uma seorang dokter yang membantu mahasiswa yang sedang KKN di kampung Adit, mereka bertemu dan mulai akrab satu sama lain saat Adit menjadi pengajar Randai bagi para mahasiswa KKN itu.

Sementara itu Adit mendapat beasiswa dari Kedubes Amerika untuk kuliah di negeri Paman Sam itu. Dalam keadaan bimbang karena berat meninggalkan sang adik yang sedang sakit dan butuh perhatian akhirnya Adit dikuatkan oleh Taufan untuk mengambil kesempatan beasiswa itu. Taufan berjanji menjaga Hanif dan bersama Uma--dokter cantik yang merawat Hanif--Taufan selalu memberikan kabar perkembangan Hanif pada Adit.

Di Amerika Adit bersama timnya yang juga para mahasiswa yang belajar di sana, mendirikan usaha masakan Rendang. Awalnya itu sebagai syarat kelulusan bagi mereka yang diwajibkan membuat usaha yg mampu survive di negara itu. Rendang dengan resep andalan racikan Hanif akhirnya berhasil menarik perhatian warga sekitar. Adit mulai merintis usahanya dari nol. Banyak rintangan yang mereka hadapi, dari upaya pencurian ide masakan oleh orang lain hingga sabotase truk mereka. Adit jatuh bangun dalam mem pertahankan usahanya itu hingga akhirnya ia benar-benar berhasil menguatkan aroma rendang ke seantero Amerika. Adiknya Hanif pun bisa sembuh total dan menyusulnya ke Amerika bersama Uma dan Taufan.
.

Ryan, sang penulis sangat cantik memainkan perannya saya seperti melihat penampakan dirinya pada tokoh utama. Adit dan Ryan seperti satu orang. Penulis, seperti kita tahu adalah seorang aktivis kemanusiaan yang sangat mencintai anak-anak dan penuh perhatian untuk kemanusiaan. Adit pun seperti itu, lembut dan penyabar. Jadi kepengin punya menantu seperti mereka #upss

Wislah saya bukan sedang meresensi buku tapi hanya menuliskan salahsatu aktivitas me time saya sambil menjaga si kecil. Jika kamu ingin tahu seperti apa cerita Adit sebenarnya silakan datangi toko buku terdekat dan ambillah novel ini... tapi jangan lupa bayar di kasir ya. Temukan kisah berbeda dari locality novel yang pernah ada. Bocoran dari saya, ini novel lokalitas yang relijius. Tidak percaya, buktikan sendiri. 

#zyasstory
#zyasmetime
#TantanganRumlitIPBekasi
#DiariIbuProfesional
#CeritaIbu
#CeritaKeluarga
#CeritaKita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awali Hari dengan Sarapan Bergizi

7 Aktivitas Seru Bikin Ibu Rumah Tangga Jauh dari Stres

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran