Tips Mengalihkan Diri dari Baby Blues ala Zya


Mempunyai anak adalah hal yang paling dinantikan pasangan yang telah menikah. Ada begitu banyak pasangan yang sulit untuk punya anak. Ada juga yang lama menanti hingga bertahun-tahun baru diberikan amanah seorang buah hati. Melahirkan adalah satu momen yang sangat dinanti bagi wanita. Sejak dinyatakan positif hamil, kemudian melalui proses ini dengan suka dukanya yang berliku. Karena ada beberapa wanita yang masa hamilnya diwarnai dengan ngidam yang aneh-aneh. Morning sick, takut cahaya,  bahkan ada beberapa yang selama hamil tak mau didekati pasangan. 

Ternyata tidak hanya masa hamil saja hal yang aneh-aneh itu ada. Setelah melahirkan pun hal tersebut bisa berlanjut bahkan mungkin lebih parah. Ada beberapa wanita yang setelah melahirkan mengalami Baby Blues dan Postpartum Depression. Postpartum Blues (PPB) atau Baby Blues dan Postpartum Depression (PPD) adalah dua hal yang berbeda. Tapi keduanya sangat bisa dialami seorang ibu pascamelahirkan.  

Baby Blues biasanya dialami oleh hampir 80% ibu hamil dan melahirkan, sedangkan PPD dialami paling banyak hanya 20% saja dari ibu hamil dan melahirkan. Kedua gejalanya pun sama meski syndrom ini berbeda. Baby Blues merupakan gangguan yang lebih umum muncul dan lebih ringan dibandingkan PPD tapi Baby Blues bisa sangat mungkin memicu PPD. 

Saya akan membahas Baby Blues lebih dulu, PPD akan kita ulas di lain waktu ya teman. 

Tanda-tanda Baby Blues biasanya ibu mengalami perubahan tingkat emosi yang signifikan. Terkadang ia mudah sedih, mudah tersinggung, mudah marah dan stress setelah melahirkan. Ibu yang mengalami Baby Blues juga biasanya sering menangis dan takut tidak bisa merawat bayinya dengan baik. Hikss... ini sering terlintas di benak saya. Ya, saya selalu mengalami Baby Blues tiap kali melahirkan untungnya tidak sampai ke arah PPD. Saya selalu khawatir dengan nasib baby yang baru lahir, bagaimana ia bisa tumbuh sehat hingga besar? Saya juga selalu stress kala si baby menangis kencang. Untungnya baby saya sangat jarang menangis kencang. 

Saya merawat sendiri baby Shaki kali ini setelah dua kelahiran sebelumnya saya selalu dibantu orang tua. Ternyata hari hari awal bersama baby Shaki adalah hari yang 'menyiksa' buat saya. Kenapa? Tidak ada kegiatan lain yang dilakukan bayi baru lahir selain menangis, menyusu dan tidur. Hal yang menyenangkan bagi saya adalah saat baby tidur pulas, tapi itu jarang sekali. Baby Shaki sering kali terbangun meski tak ada suara berisik sekalipun, durasi tidurnya singkat tapi sering +- 30 menit. Itu membuat saya tak bisa beranjak ke mana pun karena begitu ia menangis saya harus segera menyusuinya untuk menenangkannya agar tidur kembali. 

Saya melahirkan dengan proses caesar, ini juga salah satu penyebab saya suka uring-uringan. Selain menghadapi baby yang rewel saya juga harus merasakan nyeri yang menyiksa. Harus menggendong baby sementara bagian bawah menahan nyeri itu sungguh membuat saya ingin mati saja. Dua minggu merasakan Baby Blues sendirian tidak ada tempat berbagi, pun suami yang sibuk mengurus cucian dan makanan hehe... untungnya ia mau berurusan dengan itu semua jika tidak, saya semakin meradang.

 Meski begitu saya masih suka menangis sendirian.  Merasa benar-benar sendiri saat semua orang rumah tidak ada. Suami pergi bekerja dan anak-anak sekolah, saya menangis sesuka hati. Menyalahkan ibu saya yang kenapa tak mau datang menjenguk cucunya. Saya ingin ditemani, saya butuh tempat berbagi tapi saya tak bisa apa-apa karena ibu saya pun di sana merawat baby adik saya otomatis ia tak bisa kemana-mana. 

Saya sadar saya mengalami Baby Blues dan tak ingin ini berlarut.

Apa yang saya lakukan untuk mengalihkan diri dari Baby Blues ini? 


1. Berkebun

 Akhirnya saya menyibukkan diri dengan berkebun, saya order semua tanaman yang saya suka, pupuknya berserta pot dan tetek bengeknya sekalian. Mumpung taman di depan rumah baru saja diobrak abrik tukang yang membetulkan pagar. Sejak dulu saya penyuka tanaman karena aktivitas yang padat akhirnya tidak kepegang lagi. Sekarang saya bangkitkan kembali hobi itu.


2. Membaca

Membaca adalah aktivitas yang wajib saya lakukan tiap hari sejak dulu dan sekarang saya membaca saat baby tertidur.


3. Menulis

Meski masih jarang menulis sejak melahirkan tapi saya berusaha untuk kembali menulis tiap hari. 


4. Berbagi cerita dengan teman

Biasanya saya pergi me time bertemu dengan teman di satu tempat dan berbagi cerita dengannya. Ya, baby Shaki dibawa serta juga. 


5. Menonton

Tidak bisa ke bioskop sambil membawa baby bukan halangan bagi saya untuk tidak menonton film baru. Saya movieholic sejati, karenanya saya men-download film-film terbaru atau menyempatkan diri menonton di Youtube, tak mengapa ketinggalan beberapa hari/minggu yang penting keinginan untuk menonton film baru terobati sudah. Fantastic Beast 2 belum nonton, hiksss... sabar menunggu. 


Pasti masih banyak upaya lain untuk menghindari Baby Blues, teman-teman bisa share di sini. 

Punya baby cantik adalah anugerah. Nikmati dan syukurilah.  

#zyasstory
#zyasfamily
#zyasmetime
#TantanganRumlitIPBekasi
#DiariIbuProfesional
#CeritaIbu
#CeritaKeluarga
#CeritaKita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awali Hari dengan Sarapan Bergizi

7 Aktivitas Seru Bikin Ibu Rumah Tangga Jauh dari Stres

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran