Day 20 Ramadhan 1440 H

Day 20 

Ujian Kesabaran

Tersisa sepuluh hari terakhir di Ramadhan. Makin terasa ya ujiannya. Emak aja merasa ujian kesabaran di Ramadhan ini paling berlipat.

Kenapa? Pasalnya anak-anak semakin beragam kemauan, tidak mudah diatur, walaupun akhirnya menurut tapi meski keluar taring dulu emaknya baru mereka sigap bilang yes. 

Duhh, mereka bukannya dah pada gede mak? Iyess, gede badannya tapi tingkah laku mah tetap aja masih pada bocah. Emak sering perang urat syaraf sama si kembar tiap kali menyuruh sesuatu. Ada aja kilahnya yg bilang nanti nanti. 

Soal sepele menjadi besar kalau tidak cepat ditanggapi. Tiga anak yang beranjak gede, diminta memasukkan cucian yang kering saja mesti hompimpa lima kali. Udah gitu menunggu magrib baru dimasukkan. Ya sallaaam...

Emak mensiasati dengan membuat jadwal yang jelas untuk tugas domestik ini (padahal jadwal udah sering dibuat dari dahulu kala). Mencuci piring, menyapu lantai, melipat baju dan pekerjaan lainnya. Cuma satu yang mereka rebutan. Momong baby Shaki. Mereka akan enjoy menggendong, menjaga dan menunggui sang adik kala emak ada keperluan. Tp begitu sang adik pup langsung loncat semua kakak dan teriak manggil emak. Sama aja ya... 

Jika sudah begitu, emak pasti merepet panjang lebar, hingga lupa kalo lagi puasa. Begitu inget langsung ngurut dada dan memperbesar kesabaran. Sebagai gantinya emak akan mengingat ingat pencapaian mereka. Tidak melulu nakal, anak anak  juga berprestasi. 

Iyess, sabar dalam segala hal ya mak. Anak-anak menurut. Giliran paksu menguji kesabaran, kenapa? Menuju sepuluh Ramadhan terakhir beliau gemar sekali mengerjai emak. Dari pulang telat tanpa kabar, lupa membelikan pesanan emak, sampai menghilangkan sendal di musholla waktu salat tarawih. Coba itu... belum lagi baby Shaki yang belakangan ini sedang rewel. Emak positive thinking aja, kata orang baby demam karena mau pintar. Semoga ya nak, usai demam ini baby Shaki bertambah keahlian. Jadi bisa manjat genteng misalnya. Wkwkwkkkkk... 

Baiklah, mak. Masih banyak item yang memerlukan kesabaranmu. Apa kabar tetanggamu yang belum juga bayar utang? Upsss, jangan mengingatnya terus, jika ia memang ada itikad baik ia pasti membayarnya. Percayalah mak, rezeki tidak akan tertukar asal kau sabar menanti. 

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Qs. Al Baqarah, 2:153)

Sabar itu teman dekatnya salat dan  tawakkal. Jika kita telah bersabar, muarakan semuanya pada sang Penentu Takdir. Serahkan semua keputusan padaNya. Tugas kita hanya berusaha dan berdoa, urusan hasil adalah murni kehendakNya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran