FF Ramadan


FF 1
Kecolongan
Saat semua anak berebutan takjil di depannya, Arya hanya duduk santai. Arya sudah memisahkan takjil untuknya sendiri sejak sore tadi. 
Begitu azan Magrib berkumandang, semua langsung meminum es buah dan melahap takjilnya.
"Huaaaa, siapa sih yang iseng menaruh cabai rawit di sini?" Arya berteriak. Dilemparnya bakwan dan tahu isi yang sejak awal sudah disembunyikannya.
***
FF 2 
Pikun atau? 
Malam ini malam ke 19 Ramadan, Pak Kiyai bersiap pulang ke rumah istri ke tiganya setelah mengimami salat tarawih di masjid kampung sebelah. 
"Jam segini Pak Yai kok belum sampai rumah, ya," gumam Warsih khawatir, sesekali ia menengok keluar jendela. 
Tatitut ... tatitut ... Warsih memeriksa gawainya. 
"Ya ..." ucap Warsih tanpa salam. 
"Assalamu'alaikum, mbak Warsih. Maaf ini Pak Yai malah datang ke rumahku, sudah kuberitahu kalo sekarang jatahnya mbak, tapi ia bersikeras kalo sekarang ini jatahku," terdengar suara Janti istri ke lima Pak Kiyai. 
"Loh kok bisa! padahal kemarin itu jatahmu kan ... dasar aki-aki pikun, mentang-mentang habis ceramah di kampungmu terus dia malah pulang ke sana, begituhh??!" Umpat Warsih.
***
FF 3 
Lebarannya Kapan?
Emak memandang puas hasil masakannya. Ada rendang, semur, sup iga, bandeng pindang, opor ayam, sambal kentang dan hati, juga ketupat. Lengkap sudah. 
Emak lalu menghampiri Bapak yang asik menonton televisi, menunggu pengumuman resmi Idulfitri esok hari.
"Tinggal menunggu anak-anak datang ya, Pak ..." seru Emak gembira. 
"Iya, Bu. Semoga besok sebelum Subuh mereka sudah tiba, ya." Sahut Bapak. 
"Pemirsa, berdasarkan pantauan hilal yang tak kunjung kelihatan. Pemerintah belum bisa menetapkan satu Syawal untuk esok hari ..." suara pembaca berita di televisi membuat Emak dan Bapak bengong berjamaah. 
***


#tantanganramadhanrumlit
#flashfictionramadhan
#fframadhan
#fframadhanzya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran