Mudik Desember 2019

Separuh Hati Kami Masih Tertinggal di Sana
Zya Verani 


Mudik kali ini tak seantusias tahun lalu, meski emak dan keponakan paling pecicilan --si Nabil--ikut tetap saja kami kurang bersemangat. Biasanya packing dilakukan sejak H-7 si kembar sudah rempong memilah baju dan buku bacaan apa saja yang akan mereka bawa. Boneka yang mana yang akan menemani tidur sepanjang perjalanan. Kali ini tidak, semua begitu santai bahkan seperti bermalas-malasan. 

Kenapa? 

Ya, karena tahun lalu kami masih lengkap berenam, ada si kecil yang turut serta. Itu adalah mudik pertamanya. Betapa kami sangat bahagia, mudik kemarin adalah mudik paling mengasyikan karena ada si kecil kesayangan yang melengkapi kami. Tawa riang, gelak canda dan senyuman selalu terpancar di wajah anak-anak. Rasa capek dan pegal-pegal sirna begitu saja setelah melihat senyumannya.  Ia begitu lucu dan menggemaskan, kegendutannya menjadi daya tarik sendiri bagi orang-orang yang melihatnya. 

Bukit Kembang Arum,  mudik 2018 

Si mbah--ibu mertua--tak pernah lepas darinya sepanjang hari selalu membersamai. Si kecil kesayangan kami selalu berada dalam gendongannya, meski berat tak mengapa katanya karena kangennya belum tersalurkan meski sudah memeluknya berulangkali. 

Kami semua gembira dan membayangkan tahun berikutnya mudik pasti akan selalu menyenangkan seperti kala itu. Apalagi nanti si kecil sudah bisa berjalan dan berbicara, pasti amat ceriwis dan akan menjelajah seluruh rumah. Mengeksplor ladang dan lahan serta jalan setapak dengan pemandangan yang menghijau di kiri dan kanannya.  Semasa bayi ia sangat senang diajak keluar memandang yang hijau-hijau. 

Tapi ternyata manusia hanya bisa berencana. Semua pengandaian yang serba mengasyikan itu benar-benar hanya khayalan. Rencana itu pun tak pernah terwujud. Putri kecil kesayangan kami yang paling kami cintai ternyata Allah lebih menyayanginya. 
Hiksss... tak sanggup menuliskan lagi kenyataan yang ada. 😭😭😭
Baik baik di sana, Sayang. 

Bismillaah, kami pun di sini akan baik baik saja. Menjalan hidup dengan semangat dan bahagia. Terus berusaha memantaskan diri agar bisa membersamaimu kelak di sana sayang.  

Berfoto di tepi jalan arah pasar

Umi, abi dan kakak-kakak akan bergembira di kampung. Jangan khawatir sayang, kami akan kembali dan selalu mengirimkan Al fatihah untukmu.  

Tunggu cerita umi dan kakak kembar menjelajah sekitar ya, sayang.... 

#zyasstory
#zyasfammudik
#mudik2019



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran