Satu Bulan Tanpamu Nak

Sayang... (tak tahu harus memberi judul apa) 

Seakan masih terasa dekat kehadirannya. Tawanya, senyumnya, tangisnya bergema di tiap sudut rumah. 

Bagaimana bisa umi 'bebas' bersantai di ruang tamu sementara itu adalah areamu bereksplorasi, nak? 


Bagaimana bisa umi santai menulis di ruang tengah sementara dirimu asik bermain kipas di sebelah umi, nak? 

Bagaimana mungkin umi bisa berlama-lama di dapur sementara dirimu duduk di atas bouncer memandangi umi yang berdiri menghadap kompor dan tak juga selesai memasak? 

Bagaimana bisa umi berlama-lama di kamar mandi sedang dirimu asik main air pancuran sambil duduk di bak mandimu menanti giliran? 

Bagaimana mungkin umi asik berlama-lama berkebun di halaman sementara engkau menatap umi di teras dengan tatapan 'umi jangan perhatikan tanaman terus, aku juga ingin kaugendong'?  



Bagaimana mungkin umi bisa asik bercengkerama dengan ibu-ibu di luar sana sedang dirimu dalam gendongan menatap umi menunggu umi mengajakmu membaca buku cerita di rumah? 

Bagaimana bisa umi tertidur lelap sementara di samping umi ada bantal, guling serta selimut dan boneka-bonekamu yang menghamburkan semerbak wangi tubuhmu, nak? 

Bagaimana... 

Bagaimana... 

Bagaimana... 

Semua kenangan tentangmu selalu hadir tanpa diminta nak, karena engkau selamanya akan tetap hadir di hati umi. Ruangan untukmu tak kan pernah terganti, nak. Karena setiap anak anak umi memiliki ruangan tersendiri di hati umi, begitu juga kamu sayang. 

Hari ini satu bulan sudah engkau pergi meninggalkan kami, nak. Baik baik di sana, Sayang. Umi, abi, mas Ozan dan kakak kembar juga baik baik di sini. Insya Allah kelak kita kan bersama-sama lagi di surgaNya, semoga Allah pantaskan kami. 

Nak, saat ini umi ada di kampung... kemarin kami mudik sayang. Bukan untuk meninggalkanmu, sayang. Umi ingin bertemu si mbahmu yang sangat kangen memelukmu. Qadarullah ia hanya menemuimu tahun lalu, nak. Baik baik ya sayang, kami akan segera kembali lagi. Alfatihah. 



#satubulantanpamu
#hariharitanpamu

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran