40 Hari Setelah Kepergianmu

Refleksi 40 hari Tanpamu Sayang 
Di Blog Tak Pernah Update Tentangmu, Kenapa? 
Zya Verani 


Hari ini genap 40 hari sudah our lilbaby meninggalkan kami dan menjadi bidadari surga kelak di sana selamanya, aamiin. Dan saya baru menyadari ternyata memang selama ini tak pernah menulis tentangnya di blog ini. Label tentangmu pun tak ada, nak. Padahal begitu banyak kenangan yang semestinya bisa dibagikan. Saya hanya menuliskan pengalaman hamil di usia yang tak lagi muda dan bagaimana mempersiapkan masa kelahirannya.  

Tapi setelah ia hadir ke dunia semua kesempatan menulis seperti lenyap begitu saja. Hal itu tergantikan dengan buncah bahagia akan kehadirannya. Senantiasa membersamainya sepanjang waktu adalah momen paling berharga bagi saya. Sehingga saya lupa membagikannya. Saya pun amat jarang menulis untuk tema tema yang lain,  selain kerjaan editan dan menulis naskah Jelajah Dunia (proyek bersama teman teman sesama ibu ibu di satu komunitas). 

Maafkan umi nak yang tak pernah terpikirkan mengabadikan kebersamaan kita lewat tulisan. Semestinya umi mengikat semua kenangan tentangmu dengan menuliskannya. Umi terlalu bahagia nak saat itu. Hingga cukup mengabadikan kegiatanmu lewat hp saja. Iya, foto fotomu memenuhi memori hp sampe mau jebol nak, dan umi tak kuasa menghapusnya hingga saat ini.  

Sekarang bagaimana? 

Hingga 40 hari kepergianmu nak,  rasanya umi masih tidak sanggup membangkitkan kenangan itu lagi nak. Maafkan umi. Cukuplah dirimu berada di hati umi selamanya, sayang. Karena jika umi mengenang semua tentangmu, tak berhenti mengalir airmata umi, sayang. 

Apakah ada penyesalan yang terlintas? 

Penyesalan karena tidak menuliskan semua pencapaianmu di tiap milestone-nya, iya. Tapi untuk takdir akan perpisahan kita, tidak sayang. Karena Allah telah menetapkan yang demikian. Meski di awal awal umi tak sanggup menerima, tapi umi sekarang yakin itulah yang terbaik. Buat apa menyesali yang sudah terjadi. Menyesal itu menjadikan kita selalu berandai andai. Ini yang umi hindari, nak. Meski terkadang umi suka menangis sendiri memikirkan semua pengandaian itu. Tapi umi kembali berazzam dan mengembalikan semuanya hanya pada Allah. Meyakini semua adalah bagian dari takdir yang mesti umi jalani. 

Apa kata orang nanti? Kenapa tak ada kenangan tentangmu di sini? 

Umi tahu kamu tak apa apa, nak. Kamu baik baik saja di sana, sayang. Umi tak mau memikirkan apa kata orang, sayang. Allah lebih tahu apa yang umi rasakan dibanding orang lain yang hanya bisa berucap. Biarkan mereka bilang apa saja tentang umi, tentang kamu, tentang keluarga kita. Cukup Allah saja tempat kami bergantung. Kami sedang dan akan terus berusaha memantaskan diri dalam amal dan ibadah agar bisa bersamamu kelak. Itulah prioritas kami sekarang. 

40 hari sudah terlampaui sayang, dan kami kuat. Umi kuat. Dan akan selalu kuat. Al fatihah selalu untukmu nak, salihah kesayangan kami. 😘😘😘

Sayang baik baik di sana, ya. Insyaa Allah, kita akan bersama lagi. Aamiin. 

#ourlilbaby
#babyshaki
#40haritanpamu
#2020tahunbarusemangatbaru 





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran