Review Film Ejen Ali
Ejen Ali The Movie
Satu Kata "Awesome"
Zya Verani
Kemarin, 04 Januari saya mengajak dua putri kembar dan satu keponakan saya nonton film Ejen Ali. Ejen Ali adalah film kartun serial televisi asal negara tetangga kita, Malaysia. Terus terang, tak seperti Upin Ipin, dan serial lainnya, Ejen Ali, saya tidak pernah menonton film ini sebelumnya.
Ternyata Ejen Ali adalah salah satu film terlaris di Malaysia saat ini. Tapi di Indonesia tidak semua memutarnya, hanya Cgv dan Cinepolis yang saya tahu. Karena saya belum pernah nonton di Cinepolis maka kami pun mencobanya. Kali ini kami ke Blu Plasa. (seperti apa rasanya menonton di Cinepolis Blu Plasa akan saya review terpisah).
Berbeda dengan tiga bocah yang saya ajak serta, mereka sangat antusias menunggu. Memandangi poster film Ejen Ali dan asik berfotoria di sana. Saya hanya menunggu dengan bosan. Karena saya membayangkan akan 'buta' selama menonton karena sama sekali tak tahu ini film tentang apa.
Tapi begitu tiba saat menonton saya dibuat terkagum kagum pada setiap adegannya.
Awalan yang keren, animasinya bagus sekali, karakternya saya suka. Lima menit yang fantastis, prolog yang tidak terasa. Awesome.
Saya memang tidak pernah menonton serial ini tapi tidak sulit untuk mengikuti ceritanya. Bagi yang telah tahu karakter pemainnya mungkin tinggal berseru, 'nah ini Ali... itu Alicia, Paman Bakar, Ejen Fit, Ejen Bobby, Jenderal dan Comot... semua tokoh disebutkan ramai ramai bergantian oleh ketiga bocah di sebelah saya.
Bagaimana dengan jalan ceritanya?
Oiya, alur cerita oke, mudah diikuti dan konfliknya pun sedikit sulit ditebak tapi mudah terbaca di akhir. Kata saya ya ini, entah kalo yang lain. Film ini berkisah tentang badan intelijen atau semacam lembaga perlindungan MATA di sebuah kota yang bernama CyberRaya. Awesome lah pokoknya. Animasinya sungguh mengagumkan. Malaysia sangat maju teknologi film animasinya, gaess. Tidak kalah dengan Jepang dan Amerika, ketinggalan jauh deh kita. Kapan kita menyusul? #upss 😆
Film ini bertabur aksi keren dan sejata dengan teknologi canggih. Ada misterinya, ada konspirasinya, juga rasa keadilan. Tapi dikemas dengan gaya tak menggurui, khas anak anak pokoknya. Ada juga sedih sedihnya yang bikin ketiga bocah tertegun lantas berurai air mata saat tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Ibu Ali. Saat semua adu ketangkasan mereka merasakan ketegangannya, saya pun demikian. Film ini juga mengajarkan persahabatan dan setia kawan bukan mengutamakan kepentingan sesaat apalagi pribadi.
Tokoh tokoh di Ejen Ali mempunyai ciri khasnya sendiri. Kita akan mudah melihatnya, muatan lokal di film ini pun sangat ditonjolkan. Masakan khas, lagu lagu daerah, pakaian hingga kerudung khas Malaysia selalu disertakan di tiap kostum. Seragam Ejen perempuan pun berkerudung. Juga ada sentuhan batik di bandana yang dipakai salah satu tokoh dari awal hingga akhir. Sungguh awesome, kan.
Saya tanyakan apa ada adegan favorit atau adakah tokoh idola kalian di film ini pada ketiga bocah. Jawabannya beragam. Si kecil Nabil suka dengan gaya Ali saat memakai Iris, bahkan ia bisa menirukannya dengan sangat pas. Si kembar suka dengan karakter Niki si pemberani meski dia... ah, lihat saja nanti. Kalo saya suka saat Ali menaiki skuternya, wuss wuss wuss membelah jalan raya dan apa saja dilaluinya tanpa terjatuh. Awesome.
Finally, saya merekomendasikan film apik ini untuk ditonton semua anak anak kita. Mari ajak mereka menonton film bagus sesuai dengan usianya, jangan mengajaknya menonton film yang bukan untuk mereka. Besok Senin sudah mulai sekolah, hanya tinggal hari ini sisa liburan anak anak kita. Ayo buruan ke bioskop tontonlah film yang awesome ini.
Sudah ada berapa kata awesome yang saya tulis? Hahaha....
#reviewzya
#EjenAlithemovie
#Fiilmanimasi
#filmkeren
#filmanakkeren
#2020lebihbaik
#zyasstory
Komentar
Posting Komentar