Agar Tidak Keteteran Saat Ramadan, 10 Hal Ini Harus Dipersiapkan Bunda di Dapurnya


Halo Bunda sekalian, tidak terasa Ramadan sebentar lagi datang menyapa. Tak kurang dari dua pekan insyaAllah kita semua akan berjumpa dengan Ramadan bulan penuh kemuliaan. Persiapan apa saja yang sudah Bunda sekalian lakukan? 

Persiapa ruhiyyah sudah pasti tentunya ya. Apalagi untuk para Bunda yang mempunyai anak kecil, tentu sudah melakukan pengenalan Ramadan jauh-jauh hari. Baik tentang amalan-amalan wajib dan juga sunnahnya. Sungguh menyenangkan mengenang masa-masa itu. Alhamdulillah.

Saya tidak hendak membahas tentang persiapan ruhiyyah menghadapi Ramadan karena bukan kapasitas saya menjelaskan tentang hal tersebut. Kali ini saya ingin membahas tema seputar kita para Ibu. Ya, masalah perdapuran tentunya. Persiapan apa yang sudah Bunda lakukan untuk urusan dapur ini? 

MasyaAllah, di kondisi seperti ini (masih berteman dengan covid-19) kita memang harus ekstra hati-hati menyiapkan menu masakan, ya, Bunda. Dari cara mendapatkannya hingga menghidangkannya, semua mesti steril dan serba higienis dan pastinya halal. 

Rutinitas menyiapkan makanan di Ramadan berfokus pada menu sahur dan berbuka puasa. Tentunya kita tidak mau waktu habis hanya untuk di dapur saja kan, Bunda? Tugas memasak adalah tugas yang tentu tak bisa kita hindari. Tapi kita juga harus fokus beribadah karena pahala di bulan Ramadan berlipat ganda, jangan sampai kita melewatkan kesempatan ini. Agar waktu tak terbuang hanya untuk memasak maka kita perlu mengakalinya. Karena tidak hanya harus praktis dalam memasak tapi juga dituntut untuk tetap enak, bergizi seimbang dan pas porsinya. 

Berikut beberapa tips yang bisa Bunda lakukan agar tidak berlama-lama di dapur : 


1. Siapkan aneka bumbu dasar praktis

Tidak hanya saat Ramadan, hal ini sudah saya lakukan sepanjang waktu. Menyiapkan bumbu dasar untuk masakan sangat membantu menyingkat waktu dalam memasak. Bumbu dasar yang dimaksud adalah bumbu dasar merah, bumbu dasar kuning dan bumbu dasar putih. 


2. Siapkan stok makanan frozen 

Biasanya saya menyiapkan aneka masakan 'berat' bentuk frozen dua minggu atau sebulan sebelum Ramadan. Saya menstok rendang, ayam ungkep, semur daging, tahu dan tempe bacem, sayur nangka, juga aneka sambal yang kesemuanya dalam bentuk beku. Selain membuat sendiri ada juga makanan bekj yang bisa dibeli, seperti: nugget, kentang beku, sosis, bakso, fishroll, beefslice, dan lain-lain. 


3. Siapkan aneka ikan dan udang  

Anak saya penyuka ikan tongkol dan bandeng presto, dua jenis olahan ikan ini sudah pasti ada di freezer. Selain itu saya juga menyediakan ikan segar. Ikan yang sudah dibersihkan, simpan di wadah kedap udara dan beri irisan nipis. Taruh di freezer. Jika anggota keluarga ada yang suka, Bunda juga bisa menstok ikan asap, teri, ikan asin, dan rebon. Ini cukup ditaruh di kulkas bawah saja. 


4. Kemas makanan perhari/perporsi untuk sekali makan

Setelah menyiapkan masakan untuk di frozen, masukkan tiap masakan dalam wadah-wadah terpisah dan dikemas perporsi masakan perhari dalam bentuk beku. Begitu juga untuk sayuran dan makanan pendampingnya. Nanti saat menyiapkan untuk sahur kita hanya tinggal mengeluarkannya saja dari freezer dan di-thawing sambil menunggu giliran saat menyiapkan sayurnya. Setelah itu bisa dihangatkan sebelum dihidangkan. 


5. Selalu menyiapkan sayuran fresh

Karena bunda sudah menyiapkan 'menu beratnya' dalam bentuk bekj, berarti saat masak untuk sahur nanti bunda tinggal menyiapkan sayuran saja. Cukup sayuran yang praktis dan tidak butuh waktu lama dalam memasaknya. Bunda bisa menstok bayam, kangkung, sawi putih dan hijau, pokcoy, jagung muda, kubis, dan buncis. Bisa juga menstok sayur asem dan aneka sayuran sup. Masukkan sayuran dalam wadah kedap udara perhari/perporsi masakan ya, Bunda. Cara penyimpanan bisa dibaca di postingan tentang food preparation di blog ini juga. 


6. Siapkan makanan pendamping 

Biasanya anak-anak suka bosan dengan menu yang menurut mereka itu-itu aja, padahal bundanya sudah menyiapkan aneka menu. Saya mensiasatinya dengan menyediakan aneka keringan seperti kering kentang, kering tempe dan teri kacang. Ada juga aneka kerupuk yang sudah disimpan dalam toples. Oiya, anak saya penyuka bawang goreng, saya menyiapkan bawang goreng juga di rumah. 


7. Selalu sediakan telur

Pernah kesiangan saat sahur bunda? Saya pun pernah mengalaminya. 30 menit menjelang Subuh baru bangun, tapi jangan panik. Inilah fungsi telur di dapur kita, hihi... cukup ceplok telur tiga butir, beri irisan cabai dan duobawang, tak lupa jahe terus kecapin deh. Praktis. Kompor satunya gunakan untuk bening bayam, di kulkas sudah ada kan, tinggal eksekusi. Gak sampai 15 menit hidangan sudah tersedia. Lengkapi dengan kerupuk, kering kentang, sambal dan nabeez, anak-anak dan suami pasti lahap. 

8. Siapkan bahan praktis untuk berbuka

Bagaimana dengan menu berbuka? Takjil apa yang praktis disiapkan para Bunda? Saya hanya menyiapkan aneka buah, jelly, cincau, dan nata de coco di kulkas. Nanti tinggal buat sop buah atau es campur saja. Selain itu kami juga menyiapkan nabeez untuk buka dan sahur. Untuk takjil berat hanya kadang-kadang saja membuatnya jika anak-anak rikues. 

Oiya, bagaimana dengan aneka gorengan dan lontong? Dulu kami sangat menyukainya, setiap hari berbuka ini selalu menjadi menu wajib apalagi dengan sambal kacang, sungguh nikmat. Tapi kini kami menguranginya, jika ingin maka saya membuatnya sendiri. 


9. Gunakan waktu siang hari untuk membuat makanan berbuka yang 'berat' 

Kadang-kadang di hari minggu atau libur saya membuatkan makanan spesial untuk berbuka. Seperti aneka kue dan kolak. Kita bisa membuatnya di siang hari dan melibatkan anak-anak agar tidak bosan dalam berpuasa. Untuk kolak saya membuatnya dadakan saat jelang magrib, biasanya jam 5 sore baru membuatnya agar saat waktu berbuka tiba kolak masih hangat.  

10. Sediakan uang lebih 

Nah, ini peting juga Bunda. Meskipun kita sudah menyiapkan aneka menu masakan dari yang frozen hingga sayuran bening. Menyiapkan aneka takjil dari kue bolu hingga semprit, dari es campur hingga es dung dung. Tapi anak-anak suka merengek meminta menu lain. Atau ngeyel ingin buka di luar misalnya, atau... kepingin mampir ke neneknya. Kita tentu menyiapkan tentengan. Bisa dari menu yang sudah disiapkan bisa juga hunting takjil di perjalanan. Tapi dibatasi jumlahnya, peranak 10.000 saja misalnya. 
Terkadang Bunda sendiri juga bisa latah membeli sesuatu #upss...
Fungsi uang ini juga bisa digunakan untuk sedekah harian. Jika seharian itu tidak digunakan maka jatahnya bisa untuk sedekah esok harinya. 

Nah, bagaimana Bunda, sudah punya bayangan apa yang harus dipersiapkan di dapur Bunda? Jika kita sudah melakukan persiapan ini di rumah, waktu memasak hanya 1 jam saja, bisa kurang malah. Jadi bunda bisa menggunakan waktu luang untuk salat malam sebelum memasak. Memasak pun tak perlu terburu-buru. Oiya, stok makanan yang di simpan bergantung pada jumlah anggota keluarga Bunda dan kapasitas penyimpanan kulkas Bunda, ya. Bisa menstok untuk sebulan bisa juga dijadwal perminggu. Yuk, lakukan dari sekarang mumpung Ramadan masih dua pekan lagi. Persiapan ini kita lakukan semata-mata agar kita lebih fokus ibadah nantinya. 

Bismillah ... tetap semangat Bunda. 

#dapurzya
#zyasdaily
#zyasstory
#zyastips
#Ramadandaily 



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran