Day 3 Al-Qur'an Journaling ~ Qs. Luqman:34 ~ Manajemen Waktu


Alhamdulillaah Ramadan sudah hari ke 3, bagaimana kondisi rumah Bunda? Masih aman terkendali, kan...  #quranjournaling kali ini saya mengangkat tema tentang waktu. Seringkali kita orang tua maupun anak-anak tak abai terhadap waktu. Santai dan berleha-leha sudah menjadi kebiasaan. Di rumah kami pun begitu...

Siang tadi suasana rumah sedikit rempong, saya baru aja pulang dari pasar, anak-anak banyak mengeluh karena tugas sekolah belum selesai padahal tugas sudah dikurangi karena Ramadan.

"Mi, tugasku yang kemarin belum selesai..."
"Kakak juga Mi, kemarin bantuin Abi buang sampah..." 
"Ozan juga Mi, kemarin beli galon jadi enggak sempat review video di yutup." 

Duhh, anak 'cuma' tiga tapi rempong bener, kalo satu udah males yang lain kebawa, deh.  

"Ngapain aja dari kemarin enggak ngerjain tugas, Dek?"
"Emang Kakak buang sampah ke Spanyol sampe ga bisa bikin tugas,"
"Ini mas Oz juga beli galon ke Kanada kayaknya, ya." 

Akhirnya Emak cuma bisa merepet menyalurkan 10.000 kata, lupa kalo lagi puasa. Tuh, kan... ketidakseriusan memanfaatkan waktu berimbas tidak hanya pada diri sendiri tapi juga memberi pengaruh bagi orang lain. Nah, loh...  

Entah itu urusan yang ringan apalagi berat semua butuh manajemen waktu yang baik. Memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar semua pekerjaan bisa terlaksana dengan sempurna, setidaknya menghasilkan sesuatu yang bagus pula meski tak sempurna. 
Kelalaian, menunda-nunda, dan terlena akan satu hal hingga mengabaikan hal lain, ini adalah sebab dan akibat dari manajemen waktu yang buruk. 

Para ulama salaf kita telah menuliskan resep ampuh untuk mengobati penyakit akut ini, yaitu dengan 'memaksa' diri agar segera melakukan dan bersegera menuntaskan apa-apa yang bisa dikerjakan saat itu juga.


Pas banget saat saya membuka Al-qur'an dengan niat ingin mentadabburinya tadi pagi setelah Duha, sebelum berangkat ke pasar. Saya terpaku di ayat terakhir surat Luqman, ayat ke 34. 


Saya menyoroti kalimat "Dan tak ada seorang pun yang mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok." Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, apakah kita masih bisa bekerja, bisa makan, bisa leha-leha nonton, atau apakah kita yakin masih sehat besok? Duhh, makjleb pisan... jangankan berpikir untuk berencana bersenang-senang besok saat pandemi ini berakhir, karena besok pun tak ada jaminan kita masih hidup. 


Di kalimat selanjutnya masih pada ayat yang sama, "Dan tidak ada seorang pun dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati." 
Tuh, kaaan... mati lagi yang jadi bahasan. Astaghfirullaah, sungguh kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok, kita tidak tahu kapan kita akan mati. Jadi jangan lagi sia-siakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Dari pada nonton drakor pelakor mending bebikinan buat ifthar nanti sore.

Kuy, sekarang saatnya mengatur waktu yang dipunya untuk kebermanfaatan diri sendiri dan orang lain. Jangan berleha-leha untuk hal yang tak perlu. Karena orang cekatan yang sering menunda-nunda akan terkalahkan oleh si lamban yang konstan bergerak. 

Finally, Emak merepetkan jatah sisa 10.000 katanya dengan bijak. Uhuyy....


#quranjournaling
#QJday02
#TantanganRamadan1441HRumlit
#zyasnote
#ramadannote

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran