Day 09 Al-Qur'an Journaling ~ Qs. Al 'Araaf:204 ~ Cara Mendapatkan Rahmat Allah
Satu kali pernah di posisi sedang mengaji bareng ibu-ibu tetangga rumah. Saat pandemi belum seperti sekarang ini ya, kami biasa mengaji pekanan di musala dengan memanggil seorang guru, biasanya ustazah yang tinggal di daerah terdekat dan sudah berpengalaman.
Saat khusyuk mendengarkan ceramah dan bacaan al-qur'an Bu ustazah, saya agak terusik dengan suara-suara di belakang saya. Menengoklah saya, ternyata ada sekelompok ibu-ibu yang asik hahahihi entah apa yang mereka obrolkan. Saya memberi isyarat dengan meletakkan jari di ujung bibir, maksudnya agar aktivitas itu berhenti sejenak. Eladalahh, bukannya berhenti malah mereka kompak menatap saya dengan tatapan yang... mbuhlah.
Ya wis daripada saya esmosi mending pandangan kembali ke depan, biarkan saja mereka. Sementara ustazah sedang menerangkan pelajaran, kok bisa-bisanya mereka ngerumpi.
Nah, 'kenangan' itu bangkit begitu saja saat pagi ini saya mantengin kajian di radio yang membahas tentang rahmat Allah. Untuk meraih rahmat-Nya kita harus menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Amalan atau perbuatan baik itu banyak sekali. Dari yang memerlukan banyak ilmu untuk menjalankannya hingga yang simpel saja tapi berpahala besar. Sedekah senyum contohnya.
Amalan atau perbuatan baik itu banyak sekali. Dari yang memerlukan banyak ilmu untuk menjalankannya hingga yang simpel saja tapi berpahala besar. Sedekah senyum contohnya.
وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat." (Qs. Al 'Araaf:204)
Dan ayat yang dibacakan ustadz di radio adalah tentang meraih rahmat Allah dengan mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Iya, mendengarkan saja. Cukup mendengarkan dengan khusyuk. Mudah? jika hanya mendengarkan sepertinya mudah. Tapi ternyata banyak juga yang meski hanya medengarkan bacaan al-qur'an saja tidak bisa. Seperti yang saya contohkan di awal. Apalagi jika mendengarkan dengan sebenar-benarnya mendengarkan.
Eh, bagaiman maksudnya?
Iya, mendengarkan dengan khusyuk, menghadirkannya dengan hati termasuk di dalamnya merenungi maksud ayat yang dibacakan, menghayati tafsir dan mentadabburi maksud diturunkannya ayat itu. Setelah itu merefleksikannya dalam kehidupan dengan cara mengamalkannya.
Selalulah beramal walau hanya sebatas mendengarkan bacaan al-qur'an karena itu sebagai salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat rahmat-Nya.
Hakikat Rahmat Allah
- Allah memberikan nikmat yang banyak sekali kepada hamba yang ia cintai. Jadi tanda orang yang mendapat rahmat ia memperoleh banyak kenikmatan, kemudahan dalam hidup, kelancaran dalam segala urusan dan disukai banyak orang. Tentunya ia telah melakukan apa-apa yang Allah syariatkan dan menjauhi larangan-Nya, dengan begitu ia memperoleh keberkahan dalam hidup.
- Allah akan mengampuni hamba yang tercatat akan mendapat siksa-Nya. Seperti ini... ada orang yang telah melakukan dosa besar, dosa yang tak termaafkan menurut manusia, dan ia pantasnya ditempatkan di neraka, malaikat pun mungkin telah bosan mencatat amal buruknya. Lalu ia bertaubat dan bersungguh-sungguh dalam kebaikan, selalu beramal, menjalankan kewajiban wajib dan sunnah juga senantiasa menjauhi larangan-Nya. Allah pun jatuh cinta akan kesungguhannya dan mengampuni semua dosanya. Manusia mungkin tidak percaya tapi Allah mengetahui kesungguhannya. Bukankah Allah Maha Mengetahui segala yang tersembunyi maupun yang nyata?
Jadi tugas kita sebagai manusia adalah menjadi hamba-Nya yang bertakwa dengan takwa yang sebenar-benarnya takwa, insya Allah rahmat Allah akan selalu mengikuti.
#quranjournal
#quranjournaling
#ramadannote
#zyasstory
#TantanganRamadan1441HRumlit
Komentar
Posting Komentar