Day 10 Al-Qur'an Journaling ~ Qs. Al Isra:29 ~ Tentang Hemat vs Boros


Tentang Hemat vs Boros

Pagi ini saya ke pasar belanja sayur dan bahan makanan mingguan. Bapake sudah wanti-wanti belanjalah seperlunya saja, karena stok di kulkas juga masih cukup. Iya, sebelum kami belanja bapake yang memeriksa apa aja yang perlu dibeli dan tidak. Ia melaporkan bahwa masih ada fillet ayam, ikan, rendang frozen dan bakso. Sayurannya tersisa sawi hijau, jagung, dan wortel. Cabai juga tersisa sedikit. 

Baiklah, saya mengingat-ingat dengan baik. Sok gaya ga bawa catatan. Sampai di pasar, Bapake menunggu di parkiran, dengan alasan mengantuk jadi ia tidak menemani saya mengeksplorasi pasar. 


Ga lama saya kembali bersama dua kresek besar belanjaan. Bapake manyun, "Banyak amat, mak, apa aja dibeli pasti nih," gerutunya. 
Saya pun merepet beralasan, "ga kok, ini sama kayak kemarin, kangkung, bayam, daun singkong, wortel, jagung, buncis, cabai, bawang, ikan tahu tempe..." 
Bapake pasrah tapi saya dengar juga gumamannya di atas motor, "ikan masih ada, jagung wortel juga, cabe bawang juga, anak-anak sudah mulai bosan sama tahu, mereka favoritnya kan ayam. Eksekusi fillet aja terus, masih banyak." keluhnya. 
_________________________________________

Sampai di rumah sambil membereskan belanjaan, saya berusaha ikhlas diceramahin Bapake. 


Selain urusan Rohani, Islam pun mengatur tentang perekonomian. Islam mengajarkan manusia untuk berlaku adil dan tidak melampaui batas, karena segala yang melampaui batas itu buruk. Islam telah mengatur agar dalam bersedekah untuk tidak kikir dan tak berlebihan dalam memberi. Tapi Allah juga tidak menyukai orang yang berlebihan dalam hal apa saja termasuk menghamburkan uang dalam berbelanja, itu boros namanya. 

Allah mengajarkan kita untuk berhemat. Menyeimbangkan dalam pengeluaran dan pemasukan. Karena selain itu masih ada kewajiban lain yang lebih membutuhkan.

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ ٱلْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَّحْسُورًا 

"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal." 
(Qs. Al Isra':29)

Maksud ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk berlaku sederhana (hemat) dalam menjalani hidup, dan mencela sifat kikir sekaligus melarang bersikap berlebih-lebihan (boros). Tafsir dari Ibnu Katsir saya lampirkan di pict


  • "Janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu." >>> jangan kikir dan bakhil hingga sama sekali tak pernah memberi sesuatupun kepada orang lain. Naudzubillahi mindzalik. Kebagetan amat ya ini orang. #upsss


  • "Dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya." >>> tapi juga jangan terlalu berlebihan dalam memberi, memberilah sesuai kemampuan. Jangan karena ingin memperoleh banyak pahala maka bersedekah hingga tidak menyisakan uang untuk keluarga ini namanya juga berlebihan. 

  • "Karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal" >>> pengeluaran lebih banyak dari pemasukan akan membuatmu tercela dan dan menyesal di akhir.  

Baiklah, saya kembali memastikan soal pemasukan dan pengeluaran ini apakah berlebihan atau malah kikir. Membeli sesuai kebutuhan, berinfak sesuai kemampuan, tapi juga tidak menahannya jika ada rezeki berlebih. Hemat bukan berarti pelit. Mengeluarkan seperlunya sesuai kebutuhan dan tidak boros. 
Orang yang boros dan kikir sama-sama tidak baik dan meninggalkan kesan yang buruk pada orang lain. Biasanya orang tidak akan mau bertemam dengan orang yang pelit. Tapi juga tidak mau berdekatan dengan yang boros karena takut tertular sifat konsumtifnya. 

Hanya kepada Allah saja kami berserah diri dan memohon petunjuk. Semoga apa-apa yang sudah dijalani selalu memberi manfaat. 

Dan... belanjaan yang banyak itu tetap bisa masuk kulkas akhirnya, karena memang masih ada ruang kosong. Alhamdulillaah. 


#quranjournal
#quranjournaling
#ramadannote
#TantanganRamadan1441HRumlit
#zyasnote
#zyasstory



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awali Hari dengan Sarapan Bergizi

7 Aktivitas Seru Bikin Ibu Rumah Tangga Jauh dari Stres

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran