Day 27 Hadits Journal ~ Yang Merugi Saat Ramadan Pergi



Ramadan telah berada di penghujungnya, sebentar lagi Ia pergi meninggalkan kita. Bagaimanakah perasaan kita saat ia pergi? Sedihkah, atau senang? Sepatutnya kita bersedih karena Ramadan sebentar lagi meninggalkan kita, tak ada lagi sarana menempa diri untuk meningkatkan ketakwaan. Suasana Ramadan yang syahdu, penuh khidmat karena penuh dengan orang-orang yang ramai mengerjakan ibadah-ibadah wajib dan sunnah sebentar lagi akan dirindukan.


Orang-orang yang bersungguh-sungguh beramal di Ramadan tentu tak rela melepaskannya. Mereka benar-benar melaksanakan ibadah dan mengharap pahala Allah semata. Merekalah orang-orang yang beruntung.

Tapi tahukah kita jika ada orang-orang yang merugi saat Ramadan pergi? Mereka berpuasa di Ramadan tapi tak mendapatkan pahala apa-apa dari Allah. Mereka rajin ke masjid melaksanakan salat berjamaah dan itikaf tapi amalannya tidak berarti di mata Allah. Merekalah orang-orang yang celaka dengan amalan Ramadannya.

Rasulullah pernah menyebutkan ada banyak orang yang berpuasa tanpa hasil apa pun kecuali hanya lapar dan dahaga. Seperti hadits beliau di bawah ini:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ
وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

“Betapa banyak orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja.” (HR Ahmad, An-Nasai).

Lalu siapa saja orang-orang yang justru celaka dengan puasa Ramadannya? yaitu orang yang berpuasa tanpa ilmu. Maksudnya, orang tersebut tidak mengetahui apa yang membatalkan puasa dan apa yang tidak membatalkan puasanya. Sehingga mereka seolah-olah berpuasa tanpa arah dan tanpa mengetahui aturan puasa.

Rasulullah pernah naik ke atas mimbar. Lalu beliau mengucapkan Amiin sebanyak tiga kali. Sebagian sahabat bertanya, "Engaku mengaminkan apa?" Kemudian Nabi memberikan jawabannya, salah satunya:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

"Amat merugi/hina seseorang yang Ramadan masuk padanya kemudian Ramadan pergi sebelum diampuni dosanya." (HR. al-Tirmidzi, Ahmad, al-Baihaqi, al-Thabrani).

Betul sekali, orang yang merugi adalah mereka yang dosanya belum terampuni setelah Ramadan berlalu. Ngapain aje lo bulan puasa?

Mereka itulah orang-orang yang berpuasa dan salat malam, tapi di saat yang sama tak mampu meninggalkan berkata dusta, berbuat nista, menyia-nyiakan waktu dan kesempatan serta perbuatan sia-sia lainnya.
Rasulullah bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَه

"Siapa yang tak meninggalkan berkata dan berbuat dusta serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. al-Bukhari dan Abu Daud).

Merekalah orang-orang yang merugi sesudah Ramadan pergi. Yakni orang-orang yang gagal dalam ibadah Ramadan sehingga tak mendapatkan ampunan dosa dan tak mendapat hidayah untuk menjadi lebih baik dan bertakwa. Semoga Allah tak menjadikan kita sebagai orang-orang yang merugi setelah Ramadan pergi. Aamiin.

#haditsjournal
#ramadannote
#zyasnote



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran