Day 17 Al-Qur'an Journaling ~ Qs. Al Mu'min: 14 ~ Tentang Ikhlas


Tentang Ikhlas 

Damainya hati diikuti dengan seringnya beramal baik. Semakin sering semakin banyak pahala yang diraih, dan akhirnya merasa sudah cukup. Paling rajin, paling dermawan, paling mahir, paling berjasa, dan paling paling yang lainnya. Duhh. 

"Yaelaah tebang begono doang ge disebut-sebut bae dah," 
"Orang-orang ngasih banyak diem diem aje, ora kek lo," 

Nah lo! 
Makjlebb ya, mak. Hooh... baru berasa ya kalo ternyata apa yang dilakukan salah niat. Duh, faghfirli faghfirli... 


Ikhlas menurut KBBI adalah bersih hati, tulus hati. Menurut istilah, ikhlas adalah mengerjakan amal perbuatan semata-mata karena Allah, tidak karena yang lain. Yang diharapkan hanyalah rida dan balasan dari Allah saja.

فَٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَٰفِرُونَ

"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)."  (Qs. Al-Mu’min: 14)

Tidak mudah menegakkan ikhlas dalam diri, karena manusia hakikatnya adalah makhluk yang lemah dan mudah terperosok rayuan setan untuk merusak amal kebaikan yang telah dilakukan.


Apa yang sebaiknya kita lakukan agar mampu mengikhlaskan segala amalan hanya untuk Allah semata? 
Kuy, kita ikat amalan kebaikan dengan:

1. Banyak berdoa
Doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah agar bisa senantiasa ikhlas ialah, "Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui." (HR Ahmad). 

2. Menyembunyikan amal kebaikan. 
Menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan adalah lebih utama daripada diperlihatkan. Amalan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain bisa membawa keikhlasan, karena tidak ada yang mendorong melakukan itu kecuali karena Allah semata. 

3. Memandang rendah amal kebaikan yang dikerjakan. 
Memandang rendah amalan yang dilakukan dapat mendorong untuk lebih ikhlas. Beramallah dan lupakan. Jangan disebut-sebut lagi, ya. Malaikat ga akan lupa mencatat amalanmu. 

4. Takut amalnya tidak diterima.  
Salah satu sifat orang mukmin adalah mereka yang memberikan suatu pemberian, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut. Sifat tersebut menjadi motivasi untuk selalu beramal yang lebih baik lagi. Sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan apa kata orang tentang amalannya.  

5. Tidak terpengaruh perkataan manusia. 
Fitrah manusia ingin selalu dipuji, tapi tidak suka dicela orang lain. Tapi janganlah jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab beramal karena hal tersebut melunturkan keikhlasan dalam beramal.   


Jadi mari kita senantiasa memurnikan niat dalam melakukan apa pun. Niatkan hanya karena Allah saja bukan yang lain. Allah selau mengawasi hamba-Nya, tak ada yang pernah luput dari pengawasan-Nya. 

#quranjournaling
#quranjournal
#TantanganRamadan1441HRumlit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran