Agar Biduk Rumah Tangga tidak Mudah Kandas

Judul: Bersabar Terhadap Pasangan Hidup

Penulis: Yusuf Abjek As-Susi

Penerjemah: Ali Nurdin 

Penerbit: Pustaka Al Kautsar 

Terbit: Februari 2020 

Tebal: 114 halaman 

Ketertarikan saya dengan buku berjudul asli Shafahat Min Akhbar Al-Anbiyaa Wa Al-Ulamaa Wa Al-Auliyaa Wa Al-Hukamaa Fi Ash-Shabr 'Qlq Az-Zaujaat Wa Al-Hilmi 'Qlaihinna terbitan Daar Al-Fath Li Dirosat Wan Nasyr ini berawal dari status Whatsapp marketer Al Kautsar yang memajang cover buku ini. Saya melihat cover-nya sungguh cantik, warnanya hijau pupus dengan tulisan judul hitam besar-besar dan bentuk hurufnya juga kekinian. Ditambah aksen bunga-bunga di bagian bawah. Aihh, cantik banget, kan, bukunya. Lalu saya lihat judulnya cukup menarik, dan ternyata buku terjemahan. Bayangan saya buku ini pasti tebal karena biasanya buku terjemahan begitu, size besar, tebal dan bahasannya pun pastilah berat. Lalu harganya cukup lumayan. Kan, kan, kan ...  jadi berpikir ulang untuk membeli. Karena harga buku tidak tercantum, jadilah saya bertanya perihal buku ini sama teman saya itu. Dan ternyata... 

Buku Bersabar Terhadap Pasangan Hidup ini hanya dibanderol Rp.30.000 saja, sesuai dengan dimensinya yang seukuran buku tulis dan tebalnya 100an halaman. 
"Yaah kecil dong, tipis pula." Keluh saya. 
"Eiit, kecil penampakannya tapi ilmunya..." si mbak marketer melancarkan rayuan. Karena dasarnya memang saya sudah terpincut dengan buku ini, jadilah saya meminangnya pula untuk menggenapkan orderan. 

MasyaAllah, setelah paket bukunya tiba dan melihat rupa aslinya. Buku ini benar-benar melambai kepengin dibaca duluan. Saya langsung terhipnotis dengan warna hijau pupus sedikit toskanya itu. Dan di akhir ... kesimpulan saya salah, buku ini yang diniatkan 'hanya' untuk menggenapkan orderan ternyata inilah induk buku dari orderan buku-buku saya yang lain. 

Baiklah, tanpa memperpanjang prolog lagi. Mari kita mulai mengupas sarinya. 

Bersabar Terhadap Pasangan Hidup
Bersabar Terhadap Pasangan Hidup


Pernikahan adalah memadukan dua pribadi yang berbeda dalam satu wadah yakni Rumah Tangga. Berumah tangga bukan proses yang sebentar tapi sepanjang hayat bahkan hingga akhirat. Suami istri dituntut untuk saling memahami karakter masing-masing dan menerima kekurangan dan kelebihan tiap pasangan. Dan dalam prosesnya tentu saja menemukan banyak yang tak sesuai dengan harapan. Kita pasti pernah mendapati akhlak pasangan yang tidak baik. Bagaimana menyikapinya? 

Nah, buku ini berisi kisah para Nabi, ulama dan orang-orang salih yang memilih kuat dan bersabar terhadap pasangan hidup mereka. Mereka hanya mengharap ridha Allah saja.  

"Dan perlakukanlah mereka secara baik, jika kamu tidak menyukai mereka, maka (bersabarlah) karena boleh jadi Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya." (Qs. An Nisaa:19) 

Potret keluarga masa kini lebih mengedapankan ego sehingga jika ada masalah-masalah kecil saja dalam rumah tangga maka akan menjadi besar dan akhirnya bermuara pada perceraian. 

Para salafushshalih tidak demikian, mereka memilih bersabar menghadapi pasangannya dan berharap kebaikan setelahnya. Karena selain kisah-kisah kesabaran para salafushshalih, buku ini juga menyajikan fatwa-fatwa ulama berkenaan dengan perceraian. 

Kita beranggapan bahwa para Nabi, ulama dan salafushshalih lainnya memiliki pasangan hidup dengan derajat kesalihan yang sama. Ternyata tidak. Ada dari mereka yang ditakdirkan memiliki istri dengan akhlak yang buruk, suka mencaci, pencemburu dan akhlak buruk lainnya. 

Di buku ini kisah mereka menghadapi pasangan dipaparkan utuh, yang membedakan mereka dengan orang awam adalah cara mereka menyikapinya. 

Saya kutifkan ucapan dari Syaqiq Al Balkhi, seorang syaikh mulia yang mempunya istri berakhlak buruk.

Dikisahkan dari Syaqiq bahwa ia memiliki istri yang berakhlak buruk. Lantas ia ditanya, "Kenapa engkau tidak menceraikannya padahal ia menyakitimu dengan keburukan akhlaknya?" Ia menjawab, "Aku khawatir apabila aku menceraikannya, ia akan dinikahi oleh orang yang tidak sabar terhadap akhlaknya lalu menyakitinya." Halaman 62.

MasyaAllah, betapa Syaikh Syaqiq sangat berakhlak mulia, ia memilih bersabar dan setia bersama istrinya karena ia takut jika ia menceraikan istrinya, lalu istrinya menikah lagi dan tak ada yang sanggup menahannya karena keburukan akhlaknya. 
Lalu bagaimana dengan kita? 

Bersabar Terhadap Pasangan Hidup 

Batasan bersabar dengan pasangan  hidup yang buruk akhlaknya pun diulas tuntas di buku ini. Bagaimana para ulama terdahulu diuji dengan pasangannya masing-masing.
 
Bagaimana Al Qadhi Iyadh tetap bersabar meski sang istri membakar seluruh kitab pinjamannya dan ia harus mengganti kitab itu dengan menuliskannya kembali tanpa ada cacat satu pun. Dan masih banyak lagi kisah teladan yang membuat kita merasa 'kecil.' 

Saat diuji tidak diantar suami ke kajian, sudah ngedumel panjang lebar, padahal itu cuma sekali. Sebelumnya selalu diantar bahkan ditungguin. 
Yang suami, ketika istri tidak menyediakan sarapan satu kali sudah berceramah panjang lebar tentang bakti seorang istri. 
Sungguh ujian rumah tangga kita belum seberapa dibanding para salafushshalih terdahulu. 

"Seandainya engkau berakhlak baik, niscaya engkau tidak akan mengetahui keburukan akhlaknya." Halaman 15 

"Bencana datang sesuai kadar keutamaan seseorang. Ia akan dipuji sesuai kesabaran atas musibah yang menimpanya. Orang yang kurang sabar terhadap misibah yang menimpanya, kurang pula bagian yang diharapkannya." Halaman 21

"Para kekasih Allah adalah orang yang acapkali mendapatkan ujian dengan pembangkangan anggota keluarganya. Allah menyayangi para kekasih-Nya qgar mereka tidak melampaui batas dan lalai kepada Allah." Halaman 37-38

Buku ini benar-benar paket komplet untuk bekal kita mengarungi biduk rumah tangga. Menjaganya agar selalu harmonis dan tak mudah kandas. 

Tabiin Kaab bin Ahbar pernah berkata, "Jika suami bersabar terhadap istrinya, maka ia peroleh kedudukan seperti Nabi Ayub as. Jika istri bersabar terhadap suaminya, ia peroleh kedudukan seperti Asiyah bintu Muzahim." 

Jangan berpikir lama-lama, buku ini amat layak untuk dimasukan dalam daftar bacaan dan daftar belanja Anda. 
Sssst... kalo mau pesan lewat aku juga boleh kok. Hahaha.  



#zyasreview
#bukuislam
#rumahtangga
#ulasanbuku  
#TantanganMembacaBukuTipis
#TantanganMembacaRumlit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran