9 Tips Mudah Berkebun bagi Pemula


Sejak pandemi COVID-19 merebak dan mengharuskan semua orang mengurangi aktivitas di luar rumah, sejak itu berkebun pun menjadi tren positif yang banyak digandrungi masyarakat untuk mengisi waktu bersama keluarga. Terlebih untuk para Bunda yang hari-harinya selalu berkutat dengan PJJ (Pembelajaran jarak Jauh) anak-anaknya. Tentu merasa lelah dan terbersit rasa bosan. Ingin beralih sementara waktu karena butuh istirahat sejenak. Bukan begitu teman-teman sesama emak?  

Nah, berkebun merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan dan dapat mengurangi stres Bunda. Saya sudah membuktikannya. Karena saya hobi berkebun sejak dulu bahkan sebelum pandemi melanda. 

Lebih dari itu, aktivitas berkebun merupakan healing therapy karena dapat membantu tubuh melawan penyakit. Dengan berkebun pikiran dan suasana hati menjadi tenang, aliran darah pun lancar. Berkebun juga bisa menjadi tempat curhat hingga sarana olahraga. Ngobrol santai bersama tanaman sambil ngedumelin suasana rumah kadang mengurangi stres juga, haha. Pindah-pindah pot saat penjemuran tanaman sedikit membuat otot bergerak dan tubuh berkeringat, kan, Bunda?

Bagi Bunda-bunda yang pemula dalam berkebun, jangan takut dan tak perlu khawatir, hal ini tidak sulit. 

Awali dengan bismillah dan ikuti langkah-langkah di bawah ini. 

Tips Berkebun bagi Pemula


1. Pastikan sinar matahari cukup


Dalam berkebun, sinar matahari menjadi satu kebutuhan dasar tanaman selain air. Karena tanaman memerlukan sinar matahari dalam berfotosintesis. Bunda pastikan dahulu area rumah yang akan dijadikan lahan untuk berkebun apakah disinari matahari yang cukup atau tidak. Ada beberapa tanaman yang bisa terkena matahari langsung dan ada juga yang tidak. Bunda bisa memilih tanaman mana yang akan Bunda tanam setelah tahu banyaknya asupan sinar matahari yang masuk ke area tanam. 



2. Ketersediaan air


Dalam berkebun untuk pemula biasanya akan berani air. Padahal tidak semua tanaman harus disiram setiap hari. Meski demikian ketersedian air harus cukup bergantung pada tanaman yang ditanam. Sediakan keran air dekat dengan area berkebun Bunda. Dan buat lubang biopori untuk menampung air hujan. 



3. Pilih tanaman yang disukai


Untuk pemula, berkebun menjadi lebih mudah jika memulainya dengan menanam tanaman yang Bunda sukai. Bunda suka sayuran, tanamlah sayuran, pilih yang paling gampang menanam dan cara perawatannya. Begitu juga jika Bunda suka tanaman hias. Pilihlah tanaman hias yang Bunda suka dan mudah merawatnya. Dengan demikian Bunda akan bersemangat dalam berkebun. 



4. Variasi tanaman


Dalam berkebun untuk pemula sebaiknya menanam beberapa jenis tanaman agar tidak bosan dan tidak cepat kecewa jika tanaman yang ditanam tidak tumbuh sesuai harapan. Untuk sayuran Bunda bisa memilih menanam kangkung, bayam dan sawi. Bisa ditambah beberapa pohon cabai dan tomat. 
Untuk tanaman hias Bunda bisa mulai dengan aneka jenis sirih gading dan puring yang mudah perawatannya. 


5. Media tanam dan pot yang baik


Biasanya pemula dalam berkebun banyak yang tidak memahami media tanam yang baik untuk tanaman. Dan tidak mengetahui jenis tanaman yang berbeda akan berbeda pula media tanamnya. Karena diawal Bunda harus memilih tanaman yang mudah perawatannya, dan media tanamnya pun tidak sulit. Untuk sayuran Bunda bisa menggunakan media tanam tanah, kompos dan sedikit sekam. Untuk tanaman hias biasanya ditanam di pot dan media tanamnya harus porous yakni yang bisa mengalirkan air dengan baik dan tidak tertahan di dalam pot. 



6. Perhatikan estetika


Untuk Bunda yang memilih menanam tanaman hias dalam berkebun, biasanya estetika atau keindahan tanaman menjadi prioritas juga. Bunda bisa menanam sirih gading aneka jenis dan diletakkan berdekatan berdasarkan jenisnya. Ada yang digantung menjuntai dan Bunda juga bisa menempel di dinding. Cantik sekali. Untuk bunga-bungaan Bunda bisa mengoleksi mawar aneka warna yang akan menambah semarak halaman Bunda. 
Untuk sayuran yang Bunda tanam di halaman belakang,  Bunda bisa menanam aneka jenis cabai. Cabai rawit, cabai merah besar dan keriting. Juga aneka tomat, tomat sayur dan tomat ceri sangat menggoda warnanya jika sudah berbuah lebat dan berwarna merah. 
Hindari menanam tanaman beraneka jenis, apalagi jika hanya tergoda dari penampakannya saja. Tanaman yang berbeda akan memerlukan perawatan yang berbeda juga, sedangkan Bunda belum mengetahuinya. 

Jadi sebaiknya menanamlah tanaman sejenis atau dua jenis yang berbeda saja yang perawatannya sama. Misalnya sirih gading dan bunga krokot memerlukan sinar matahari langsung jadi bisa diletakkan berdampingan dan tidak perlu sering di siram. Aglaonema membutuhkan perawatan yang sama dengan calathea, mereka bisa diletakkan di tempat yang teduh yang tidak terkena matahari langsung. 


7. Perawatan yang baik

Berkebun bagi pemula juga tidak boleh melupakan cara merawat tanaman yang baik. Bunda harus tahu pupuk apa yang cocok untuk tanaman yang bunda tanam dan berapa kali tanaman harus diberi pupuk. Bunda juga harus mengetahui berapa kali sehari sebaiknya tanaman disiram. Apakah perlu terkena sinar matahari langsung atau cukup disimpan di tempat yang teduh. 


8. Berteman dengan yang sehobi untuk tahu informasi tentang berkebun

Sekarang ini berkebun menjadi hobi banyak orang yang tinggal di rumah saja. Mereka biasanya tergabung dalam satu grup di media sosial. Nah, Bunda bisa bergabung dengan mereka. Di dalam grup biasanya akan banyak informasi yang didapat, dari cara memilih tanaman, menanam hingga cara merawat tanaman itu. 


9. Sabar dan bahagia

Terakhir, dalam berkebun Bunda harus sabar. Sabar menunggu setiap proses perkembangan tanaman yang Bunda tanam. Sabar dalam merawatnya dan rajin memberi pupuk. Dan kunci dari kesemuanya itu Bunda harus bahagia menjalaninya. Berkebunlah dengan hati senang, karena tanaman juga merasakan apa yang Bunda berikan kepada mereka. Bunda ikhlas merawatnya maka mereka akan menunjukkan baktinya dengan tumbuh subur dan sehat serta menghasilkan banyak buah dan bunga. 

Bunda, mulailah menanam tanaman dari anakan agar Bunda bisa menikmati prosesnya. Jangan memelihara tanaman yang sudah besar karena efek bahagianya akan berkurang.

Selamat berkebun Bunda, dan berbahagialah.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senantiasa Memurnikan Cinta

Cara Mudah Menyimpan Jengkol Agar Lebih Awet

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran