Krokot dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Krokot adalah tumbuhan liar yang dapat hidup subur di mana saja, terlebih di daerah yang terkena sinar matahari langsung. Krokot tanaman yang sangat memanjakan mata, karena memiliki bunga yang beragam jenis rupa dan warnanya. 

Krokot sering juga disebut Bunga Pukul Sembilan, karena bunganya akan mekar saat pukul 09.00 pagi begitu matahari mengenai tanaman ini. Biasanya bunga akan meredup begitu pukul dua siang atau saat matahari sudah tidak mengenai tanaman tersebut. 

Tanaman dengan nama latin Portulaca olenacea ini termasuk salah satu tanaman sukulen yang sering ditemui di Afrika Selatan, Australia, Indonesia dan daerah Eropa Selatan. 

Tanaman krokot berdaun kecil-kecil dan panjang dengan permukaan yang halus dan memiliki bunga yang berwarna warni. Batang krokot bulat dan berwarna cokelat keunguan, ada juga yang putih bergantung warna bunganya. Batangnya bisa tumbuh hingga 50 cm. Macam warna bunganya bisa lebih dari 400 jenis, berbeda bentuk, warna dan ukurannya. 

Daunnya pun ada dua jenis. Ada krokot dengan daun bulat atau oval dan ada krokot dengan daun runcing memanjang. 


Habitat Krokot 

Tanaman krokot banyak tumbuh di pinggir jalan yang tak terhalang sinar matahari. Tanaman ini hidup subur di teras-teras rumah dan pertokoan yang menghadap arah datangnya matahari. Dulu, tanaman krokot ini dianggap liar dan tidak ada yang melirik selain sebagai 'rumput' penghias. Kini, krokot banyak diminati dan banyak yang membudidayakannya. Selain warna warni bunga yang cantik, krokot juga ternyata banyak dijadikan sayuran dan bahan obat tradisional. 


Budidaya Krokot 

Memperbanyak krokot sangat mudah. Hanya memotong batang dan menanamnya di media tanam ia akan tumbuh tunas hanya dalam dua-tiga hari saja. 

Perawatannya pun mudah, tak perlu neko-neko. Cukup tempatkan krokot di tempat terang dengan asupan sinar matahari yang cukup terutama di pagi hari. Krokot akan berbakti sepanjang waktu, selama media tanamnya sesuai. 

Krokot juga bisa dijadikan tanaman gantung. Letakkan ia di teras rumah bersama tanaman gantung yang lain, Bunda akan menikmati indahnya bunga krokot setiap pagi sambil minum teh hangat dan kudapan sehat.

Krokot hidup di media tanam yang tidak terlalu basah dan tak terlalu kering, sedang-sedang saja. Ingat, jangan sampai media tanamnya kering, karena akan membuat daun krokot menjadi cungkring, kurus dan tinggi, selanjutnya ia tidak mau berbunga. 

Jika tanaman krokot Bunda seperti ini, segera cek media tanamnya. Jika kering, segera ganti dan pindahkan krokot ke media tanam yang baru. 

Baca juga: Cocor Bebek, Kaya Manfaat dan Mudah Perawatannya

Tehnik penyiraman juga perlu diperhatikan. Saat musim penghujan, lakukan penyiraman krokot  dua atau tiga hari sekali saja. Jika musim panas, siram krokot setiap pagi dan sore. Krokot akan berbakti dengan bunga yang bermunculan setiap hari. 

Jika ingin menikmati warna yang beragam, tanam krokot berselang seling beda warna dalam satu pot panjang. 


Peremajaan Krokot

Krokot bukan tanaman yang bisa hidup lama tapi kita bisa memperpanjang usianya dengan melakukan peremajaan secara berkala. 

Bagaimana maksudnya?

Lakukan peremajaan krokot segera setelah melihat krokot kering dengan tampilan daun kecil, batang kurus dan mulai jarang berbunga. Itu artinya media tanam sudah tak subur lagi, unsur hara telah banyak berkurang, tanah menjadi kering. Bunda harus mengganti media tanamnya dengan yang baru dan meraciknya lagi dengan pupuk yang sesuai. 

Cabut krokot dengan hati-hati. Potong batangnya jadi beberapa bagian dan tanam kembali. Jangan lupa untuk memisahkan krokot yang kerdil karena terserang kutu putih. 

Pisahkan krokot yang terserang penyakit, biasanya berupa kutu putih yang menyerang batang dan daun. Jika ada krokot yang demikian, dibuang saja karena akan menular ke tanaman yang lain. 

Siram krokot dengan teratur dan beri pupuk secara berkala, semoga krokot Bunda akan sehat dan berbunga kembali. 

Baca juga: Lidah Mertua, Tanaman Bandel Sejuta Manfaat 

Kandungan Krokot 

Krokot mengandung 93 % air, rasanya asin dan asam. Selain air, protein dan karbohidrat yang tinggi, krokot juga mengandung lemak, kalium, zat besi, fosfor, magnesium, potasium, sodium dan vitamin A dan C. 


Manfaat Krokot 

Krokot memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Krokot juga dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit. Berikut beberapa manfaat krokot, di antaranya:

- Mengandung nutrisi tinggi. 

Kandungan yang terdapat dalam krokot antara lain: vitamin A, vitamin C, magnesium, mangan, kalium, zat besi, kalsium. Selain itu juga krokot mengandung vitamin B1, B2, B3, folat, tembaga dan fosfor. 

- Mengandung asam lemak omega-3 

Krokot mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi sehingga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Sering mengonsumsi sayur krokot dapat mengurangi serangan jantung dan stroke. Kandungan zat besi dan tembaganya juga membantu memproduksi sel darah merah. 

- Dapat menurunkan berat badan

Sayuran krokot rendah kalori (20 kalori/100 gram) dan tinggi nutrisi. Krokot mengandung serat sehingga mengenyangkan. Cocok dikonsumsi untuk yang sedang menjalani program diet sehat. 

- Mengatasi masalah pencernaan

Di beberapa negara krokot digunakan sebagai tanaman herbal untuk mengobati diare dan wasir. Rebus beberapa batang krokot muda, lalu minum air rebusannya. Sayur krokot juga memperlancar pencernaan. 

Baca juga: Sekilas tentang 5 Tanaman Pembersih Udara 

- Mendukung perkembangan anak 

Seperti kita tahu, krokot mengandung asam lemak omega-3. Asupan asama lemak omega-3 yang tinggi pada anak dapat menurunkan tanda dan gejala gangguan tumbuh kembang anak seperti autisme dan ADHD. Kenalkan anak Anda dengan krokot dan biasakan mengonsumsi sayurnya agar pertumbuhannya maksimal. 

- Mengatasi masalah kulit 

Daun krokot mengandung vitamin A, vitamin A ini bergabung dengan nutrisi lainnya di krokot, kombinasi tersebut mampu mengurangi peradangan pada kulit saat luka. Olesi tumbukan beberapa helai daun krokot ia akan memberi efek dingin yang menyegarkan dan mengurangi iritasi kulit. 

Rajin mengonsumsi krokot juga membantu perbaikan regenerasi kulit, mengurangi kerutan, merangsang penyembuhan sel kulit untuk menghilangkan bekas luka dan noda. 


- Mengandung antioksidan yang tinggi

Krokot kaya antioksidan dan senyawa lain yang bermanfaat bagi tubuh, seperti: vitamin A, vitamin C, vitamin E, melatonin, batalain, dan glutathione.

- Memperkuat tulang

Krokot mengandung anti-inflamasi yang dapat membantu pencegahan osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kandungan magnesium, zat besi dan mangannya membantu perkembangan jaringan tulang dan mempercepat penyembuhan tulang. 

- Meningkatkan kesehatan mata

Krokot mengandung vitamin A dan betakarotin yang baik untuk kesehatan mata. Mengonsumsi krokot secara rutin dapat mencegah mata iritiasi dan cepat lelah. 

- Meningkatkan sirkulasi darah 

Zat besi dan tembaga pada krokot membantu tubuh memproduksi sel darah merah baru.


Baca juga: Mengenal Aglonema dan Manfaatnya 

Cara Mengolah Krokot

Krokot bisa dimakan mentah, direbus dan disayur. Cara memanennya juga mudah. Krokot dapat dipetik dengan cabut akar atau dipotong perbatang. Lakukan pemanenan tiap dua hingga tiga pekan sekali. 

Bagaimana cara mengonsumsinya?

Pucuk muda krokot dapat dilalap mentah atau direbus terlebih dahulu. Bisa juga dikeringkan seperti teh. Krokot mentah juga bisa dijadikan bahan tambahan untuk sup dan salad.

Krokot pun bisa digunakan sebagai obat luar untuk luka. Di China dan India, krokot adalah tanaman herbal yang digunakan sebagai penyembuh beberapa penyakit. 


Kekurangan Krokot 

Krokot mengandung asam oksalat yang tinggi yang dapat memicu pembentukan batu ginjal. Untuk mengurangi kandungan asam oksalat tersebut, sebaiknya rebus dulu krokot beberapa menit sebelum dikonsumsi. 

Baca juga: 5 Pupuk Terbaik untuk Tanaman Hiasmu 

Demikian, sekilas pengetahuan tentang Krokot yang memesona. Tanaman liar yang kini banyak dicari orang. Sudahkah ada Krokot di halaman rumah Bunda sekalian?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awali Hari dengan Sarapan Bergizi

7 Aktivitas Seru Bikin Ibu Rumah Tangga Jauh dari Stres

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran