Manfaat dan Tips Merawat Peralatan Dapur dari Kayu
Saat memasak banyak sekali faktor pendukung yang saling bersinergi dalam upaya kita menghadirkan makanan yang sehat, bergizi dan menggugah selera orang rumah. Apalagi jika masakan dan kue-kue yang kita buat diniatkan untuk dijual tentu penampilan pun menjadi faktor penting.
Apa saja faktor pendukung tersebut?
Aneka bahan masakan, cara memasak termasuk tehnik pengolahannya dan peralatan masak yang digunakan, semua berperan penting dalam mewujudkan hidangan istimewa kita setiap hari.
Kenapa peralatan masak juga penting?
Alat-alat memasak tentu tidak bisa dilupakan begitu saja, karena sangat berpengaruh pada hasil masakan kita nanti. Lalu, alat masak apa saja yang biasa Bunda sekalian gunakan dalam memasak di dapur?
Panci, wajan, sutil, baskom, gelas, piring, dan masih banyak lagi. Alat-alat tersebut terbuat dari berbagai jenis bahan, bukan? Ada yang dari aluminium, silikon, plastik, juga dari kayu.
Tahukah Bunda, saat ini peralatan memasak dari kayu dipercaya sebagai alat masak paling aman dan sehat dibandingkan dengan bahan lainnya?
Tetapi ada juga yang mengatakan alat masak dari kayu justru lebih berpotensi memerangkap bakteri dan jamur. Perawatannya pun terbilang sulit, apalagi jika tidak tahu triknya. Benarkah demikian?
Bunda tak perlu khawatir. Sebelum menjatuhkan pilihan pada alat masak dari kayu, Zya's Corner mengajak Bunda untuk menelaah dulu hal-hal yang berkaitan dengan alat masak dari kayu agar Bunda tidak salah pilih.
Baca juga : Aneka Resep Pepesan
Kayu sebagai material alat masak yang sehat
Salah satu kelebihan kayu adalah tidak mentransfer zat kimia saat panas. Kayu juga tidak menghantarkan panas. Jadi aman ketika kita memegangnya. Kelebihan lainnya, kayu lebih kuat dan kokoh dibanding bahan lainnya. Bunda bisa menggunakan sutil kayu sebagai pengaduk masakan. Kayu bisa menjadi pengaduk masakan yang paling mumpuni karena tidak merusak lapisan teflon di wajan saat digunakan.
Berbeda dengan penggunaan spatula logam yang dapat menggores permukaan teflon atau wajan meski sudah anti lengket. Akibatnya bahan kimia pada teflon akan terkelupas dan mencemari masakan tanpa Bunda sadari. Selanjutnya dapat memicu kanker dan kerusakan organ tubuh lainnya di kemudian hari.
Baca juga : Wool Bread, Roti Gulung Benang Wool Kekinian
Kekurangan alat masak dari kayu
Meski banyak memiliki kelebihan, alat masak dari kayu lebih susah perawatan dan penyimpanan. Seperti yang kita ketahui, kayu mudah lembab dan lapuk, karenanya Bunda harus benar-benar mengeringkannya setelah digunakan dan dicuci. Jika tidak, akan menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan jamur.
Apalagi jika alat masak dari kayu Bunda tergores, retak atau gompal. Biasanya talenan kayu akan berbekas setelah digunakan untuk memotong bahan masakan. Segera ganti alat masak kayu Bunda jika sudah mengalami kerusakan yang parah. Jika tidak, cekungan yang tercipta akan menjadi sarang bakteri dan jamur.
Baca juga : Kue Bugis, Panganan Tradisional yang tak Lekang oleh Waktu
Perawatan peralatan dapur dari kayu
Untuk menjaga peralatan masak dari kayu Bunda tetap awet, Bunda bisa mempraktikkan cara-cara berikut :
- Langsung bersihkan setelah digunakan. Jangan membiarkan sisa makanan/masakan menempel lama di peralatan kayu karena dapat merusak lapisan kayunya.
- Gosok alat dapur dengan spons kasar. Basahi spons kasar dengan air sabun dan gunakan untuk menggosok alat dapur dari kayu Bunda. Jangan menggunakan sikat kawat, ya. Karena akan merusak permukaan alat dapur kayu Bunda.
- Simpan dalam keadaan kering. Setelah dicuci bersih, keringkan peralatan dapur hingga benar-benar kering dengan cara digantung, tidak ditumpuk karena akan menyebabkan timbul jamur.
- Gunakan garam. Campur garam dengan air panas. Rendam alat masak kayu di dalamnya selama 5-10 menit, lalu bilas dengan air bersih dan keringkan.
- Manfaatkan baking soda. Bunda bisa memanfaatkan baking soda untuk membersihkan alat masak dari kayu yang disimpan terlalu lama. Alat masak yang lama tidak digunakan akan beraroma tidak sedap, berjamur dan kelihatan buluk. Rendam alat dapur dari kayu tersebut di dalam larutan air dan 1 sdt baking soda selama 30 menit. Setelah itu bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan cara digantung.
- Cuka juga bisa digunakan untuk mencuci alat masak dari kayu. Masukkan 1 sdm cuka masak ke dalam 1 gelas air, celupkan lap bersih, kapas atau tisu masak, lalu gunakan untuk mengelap alat masak dari kayu Bunda agar tidak bau. Proses ini dilakukan pada alat masak yang sudah bersih dan kering.
- Oleskan minyak agar terlihat baru. Peralatan masak dari kayu Bunda terlihat kusam? Jangan khawatir. Gunakan food grade mineral oil atau beeswak untuk memoles alat masak dari kayu Bunda agar terlihat kinclong seperti baru. Setelah dioles gantung alat masak dan tunggu hingga kering baru bisa digunakan.
- Gunakan lemon. Didihkan air dalam panci lalu masukan air perasan jeruk lemon. Masukkan alat masak yang ingin dibersihkan dan tunggu 15 menit baru bisa diangkat dan dicuci hingga bersih.
- Selanjutnya gunakan jeruk nipis saat mencuci. Jeruk nipis dapat menghilangkan bau tak sedap dari sisa makanan yang menempel di piring dan alat masak dari kayu Bunda.
- Simpan di tempat kering dan tidak lembab. Ada yang mengatakan sebaiknya alat masak dari kayu diletakkan di tempat yang terpapar matahari. Bukan di laci atau lemari dapur. Tapi bagaimana dengan dapur yang tertutup? Bunda bisa coba meletakkan peralatan kayu di dekat kompor.
Komentar
Posting Komentar