Tips Membuat Taman Kecil di Rumah
Selama pandemi ini hobi bercocok tanam dan memiliki tanaman hias semakin meningkat. Banyak ibu rumah tangga (bahkan bapak-bapak) yang mengoleksi aneka tanaman hias. Harga beberapa tanaman hias pun meroket, bahkan ada yang mencapai hingga puluhan juta rupiah.
Berkebun dan memiliki taman kecil di rumah pun menjadi tren. Setelah riweuh melakukan tugas rumah tangga dari memasak hingga menyapu, dari mencuci hingga menjemur pakaian dan menemani anak sekolah daring, Bunda tentu membutuhkan waktu yang tepat untuk beristirahat. Pun dengan para bapak, setelah lelah bekerja dan ngantor seharian tentu ingin beristirahat dan melepas penat, kan.
Me time dengan cara berkebun, merawat tanaman hias memiliki kenikmatan tersendiri, loh. Jiwa menjadi tenang dan tidak stres. Memandangi tanaman aneka warna dan jenis sungguh memanjakan mata.Kebutuhan akan taman mungil nan indah menjadi sangat penting untuk mengembalikan kewarasan bukan?
Tapi membuat taman juga tidak ujug-ujug langsung jadi dan cantik. Ada tips dan triknya agar taman mungil Bunda terlihat asri dan menyenangkan bila dipandang.
Berikut beberapa langkah dan tips untuk Bunda yang ingin mencipta taman mungil dan cantik di rumah.
- Perhatikan letak taman dan rumah Anda
Bunda ingin membuat taman yang mungil di depan atau belakang rumah? Pastikan rumah Bunda menghadap ke arah mana. Menghadap matahari atau membelakanginya. Pastikan taman tidak langsung menghadap matahari jika Bunda baru kali pertama mencoba membuat taman dan menanam tanaman hias.
Jika taman langsung menghadap matahari dikhawatirkan tanaman akan stres karena akan terpapar matahari dalam waktu yang lama.
- Pastikan ketersediaan air
Taman yang baru saja dibuat tentu lebih banyak membutuhkan air. Pastikan pasokan air maksimal dan mudah. Sediakan keran air di taman untuk memudahkan menyiram tanaman. Oiya, tidak semua tanaman membutuhkan air yang sama, bergantung pada jenis tanaman yang Bunda tanam. Ada beberapa tanaman yang tidak suka air jadi jangan setiap hari menyiramnya. Lakukan pengecekan berkala untuk metannya, jika sudah kering barulah Bunda boleh melakukan penyiraman.
- Pastikan asupan sinar matahari
Seperti halnya kebutuhan akan air, kebutuhan akan sinar matahari pun berbeda-beda untuk tiap tanaman. Beberapa jenis tanaman seperti aglonema dan calathea tidak suka dengan sinar matahari langsung, tapi suka dengan terpaan sinar matahari pagi. Selebihnya ia menyukai tempat yang teduh.
- Pilih tanaman yang 'bandel' dan minim perawatan
Untuk pemula, jika Bunda baru memulai hobi mengoleksi tanaman hias, sebaiknya memulainya dengan menanam tanaman yang tidak perlu perawatan ekstra. Seperti lidah mertua/Sansevieria. Lidah mertua adalah tanaman bandel yang minim perawatan dan bisa hidup di mana saja. Beberapa jenis Philo juga gampang perawatannya. Tanaman merambat seperti sirih gading juga sangat mudah dirawat. Bahkan dicuekin pun dia berbakti dan tumbuh subur.
- Gunakan metan yang sesuai
Jangan lupakan media tanam jika ingin memulai menanam tanaman hias. Menggunakan pot atau pun langsung di tanah, media tanam ini sangat berpengaruh terhadap tanaman. Pilih metan yang porous untuk tanaman yang ditanam di pot agar air langsung keluar dan tidak tertahan di dasar pot sehingga membuat akar tanaman menjadi busuk. Gunakan tanah subur dan pupuk kompos untuk metan di ruang terbuka yang langsung ke tanah agar tanaman bebas mendapatkan unsur hara.
- Siapkan amunisi tepat untuk mempercantik taman
Untuk mempercantik taman Bunda bisa menambahkan rumput gajah, batu titian, dan kerikil kecil sebagai hiasan. Pernak pernik asesoris taman banyak tersedia di toko bunga dan market place, Bunda bisa berselancar dan menentukan pilihan dengan mudah.
- Sediakan amunisi perawatan
Setelah ditanam kita tidak bisa meninggalkan tanaman begitu saja, ia tidak bisa tumbuh subur dengan sendirinya. Tanaman juga butuh perawatan dan perhatian ekstra. Sediakan pupuk dan vitamin untuk merangsang pertumbuhan tunas dan bunga. Pemberian pupuk perangsang daun juga dibutuhkan untuk tanaman yang dinikmati keindahan daunnya seperti aglonema yang berwarna warni. Jadi selalu sediakan vitamin, pupuk kandang, perangsang daun, tunas dan bunga. Jangan lupakan juga anti jamur dan serangga. Selalu lakukan pengecekan secara berkala kondisi tanaman Bunda, apakah sudah padat akar, metan keras, daun kering dan sebagainya agar cepat terdeteksi jika ada penyakit. Dan lakukan pencegahan dan pengobatan secepat mungkin. Untuk menghemat biaya Bunda bisa membuat pupuk organik sendiri di rumah dari bahan-bahan sederhana di dapur. Bunda bisa memanfaatkan cangkang telur, ampas kopi dan teh dan lain-lain.
- Cari referensi tentang taman
Bunda bisa melihat-lihat akun media sosial para pegiat kebun dan taman. Banyak akun yang berkecimpung di dunia pertamanan, baik perorangan maupun toko dan lembaga. Banyak referensi bisa kita dapatkan dari mereka. Dari mulai memilih tanaman yang sesuai dengan keadaan rumah kita hingga pemilihan pupuk yang sesuai.
- Selalu sediakan hati
Tanaman juga layaknya manusia yang butuh perhatian. Untuk tanaman baru yang baru saja dipindah ke pot, baru saja ditanam dan dari perjalanan jauh karena di beli secara online, tanaman ini membutuhkan perawatan ekstra. Karena jika dicuekin dan salah perawatan ia akan stres yang nantinya berujung pada kematian.
Untuk tanaman yang baru tiba dari marketplace, rendam dengan larutan B1 sebelum ditanam agar tanaman tidak stres di tempat yang baru.
Ajak tanaman Bunda berbicara. Memang terlihat nganu, tapi ini beneran, loh. Tanaman yang selalu diajak bicara, pertumbuhannya lebih cepat dan lebih subur dibandingkan dengan tanaman yang didiamkan saja saat perawatan. Saat menyiram tanaman, ajak bicara tanaman untuk mau bekerjasama dengan tumbuh subur dan cantik.
- Jangan lupa berdoa
Terakhir, jangan lupa berdoa. Selalu doakan tanaman Bunda untuk tumbuh subur dan tidak terserang penyakit.
Setelah segala usaha dilakukan doa adalah usaha terakhir dan paling menentukan. Semoga taman kita menjadi taman yang indah dan asri. Sejuk dan nyaman untuk dipandang.
Semangat berkebun Bunda.
Komentar
Posting Komentar