UMKM Naik Kelas, Kenapa Tidak? Ayo Kreasikan Resepmu dan Ciptakan Produk Unik

 

Sebagai rangkaian awal program Binaan Dapur Ibu Bersama yang diprakarsai oleh komunitas Ibu Profesional dan Frisian Flag Indonesia, kami warga Binaan Dapur Ibu Profesional mengikuti webinar sebagai pembekalan dini untuk memasuki tahap Binaan selanjutnya. 

Webinar yang dilaksanakan pada 8-9 Maret 2022 tempo hari itu mengusung tema "UMKM Naik Kelas". 

Tentu saja saya sangat antusias dengan pembahasan ini. Sebagai ibu yang bercita-cita mempunyai usaha sendiri dan mandiri dalam finansial tentu saja, saya menyimak serius setiap paparan yang dibawakan narasumber. 


Pict: Ig @dapuribubersama


Webinar hari pertama dibuka oleh sambutan hangat dari Ibu Septi Peni Wulandani selaku founder Ibu Profesional. Ibu Septi menyambut baik gagasan dibentuknya Dapur Ibu Bersama sebagai wadah para ibu yang ingin berwirausaha dan mandiri secara finansial. 


UMKM Naik Kelas dan Standardisasi Pangan Olahan


Narasumber webinar di hari pertama ada Ibu Dra. Yunida Nugrahanti Soedarto, Apt, MP. dari BPOM, Mbak Stefanie Kurniadi dari Foodizz dan Bapak Andrew F Saputro dari Frisian Flag Indonesia. 


Pict : Ig @dapuribubersama


Ibu Yunida dari BPOM menyampaikan tips dan trik seputar bagaimana cara UMKM naik kelas. Bahasan ini membuka mata saya tentang bagaimana mengenali dan menghasilkan produk yang sehat dan layak jual. Memproduksi pangan olahan ternyata tidak semudah yang kita kira ya gaes. Apa saja aturan tentang boleh tidaknya satu produk mendapat lisensi dari BPOM juga dijelaskan panjang lebar oleh Ibu Yunida.

Pokoknya, banyak catatan penting dalam otak saya yang ingin segera di'push'.


Sementara Mbak Stefanie Kurniadi memaparkan tentang Strategi Pemasaran Berbasis Digital, bagaimana memasarkan produk kita. Digital marketing, soft selling, tips dan trik menarik konsumen, semuanya dikupas tuntas. 

Mbak Stefanie pun menyadarkan saya bahwa seorang arsitek pun bisa menjadi konsultan marketing yang andal. Jadi, saya pun punya harapan, kan. Tak hanya menjadi penulis (yang sekarang makin miskin ide) #sedihh, si penyuka Kimia tapi mahir Fisika ini pun mampu bersinar dengan produk UMKM-nya satu hari nanti. Aamiin, insyaAllah. 


Pak Andrew dari Frisian Flag Indonesia bagaimana?

Tentu saja Pak Andrew menjamin akan mendampingi secara penuh setial kegiatan Dapur Ibu Bersama. Frisian Flag juga akan membantu mengawasi para Binaan hingga bisa mempunyai usaha sendiri dan mampu mandiri secara finansial. Frisian Flag bertekad bersama Dapur Ibu Bersama meningkatkan kemajuan UMKM termasuk memberikan bantuan bahan baku produk. 

Dan tentu saja itu sudah terwujud. Seusai webinar, pengiriman produk Frisian Flag Indonesia berupa susu kental manis langsung berjalan. Tak tanggung-tanggung, para Binaan mendapat dua dus SKM atau 48 pcs, sementara peserta webinar non binaan mendapat satu dus SKM atau 24 pcs. 


Paket bantuan SKM dan Frisian Flag Indonesia, pict : @mommysahki_

Webinar Hari Kedua Ngapain? 


Inilah yang paling ditunggu-tunggu, webinar hari berikutnya bertema "Gali Peluang Bisnis dan Mengulik Kreasi Resep Kental Manis Frisian Flag." Kami pun diajak menyaksikan demo olahan dengan SKM Frisian Flag bersama chef Nanda Hamdalah (@chefnandayoung). Chef Nanda memeragakan bagaimana cara membuat olahan dari ubi ungu. Dengan tambahan SKM Frisian Flag, ubi ungu jadi naik kelas. Bola ubi ungu dengan isian cokelat lumer sangat menggugah selera. 


Pict : Ig @dapuribubersama

 

Resep selanjutnya adalah Es Jelly Nanas. Nanas kok jadi es, dicampur jelly juga? Bagaimana rasanya? 

Eeiitt ... jangan salah, saya pun awalnya tak menyangka jika nanas dan jelly ternyata adalah paduan yang wow banget. Setelah saya recook baru deh, merasakan sendiri sensasi rasa yang berbeda. 


Aksi Recook 


Yupp, sebagai 'hentakan' awal dan pemantik semangat, para Binaan dan peserta webinar diberikan tantangan untuk me-recook dua resep yang dipraktikkan chef Nanda Young. 


Tentu saja saya menyambut antusias dan mempraktikkannya dengan semangat. Semua bahan dan amunisi sudah tersedia, paket skm yang ditunggu pun sudah datang. 

Saya recook Bola ubi ungu cokelat lumer terlebih dahulu. Alhamdulillah berhasil (menurut saya dan twin tentunya). Isian selai cokelatnya lumer, adonan ubi ungunya juga bertekstur khas, manisnya pun pas. 



Pict : Ig @mommyshaki_



Pict : Ig @mommyshaki_


Lalu bagaimana hasil recook Es Jelly Nanas? 

Twin sangat menyukai paduan rasanya. Menurut mereka rasanya unik. Susu nanasnya creamy, jellynya juga berasa jeruk, dan tentu saja manisnya pas. Jika ada yang merasa kemanisan, bisa ditambahkan air. Menurut kami ini sudah pas jika dinikmati dengan tambahan es batu. 

Oiya, sagu mutiara warna warninya memberikan sensasi letupan-letupan kecil saat kita menikmatinya dalam keadaan dingin. 

"Pokoknya juaraaaa ...!" Seru mereka berdua.


Pict : Ig @mommyshaki_


Pict : Ig @mommyshaki_


MasyaAllah tabarakallaah. Terima kasih untuk tim Dapur Ibu Bersama, Ibu Profesional dan Frisian Flag Indonesia atas kesempatan yang diberikan. 

Bagi saya kesempatan bergabung dan menjadi bagian dari Dapur Ibu Bersama adalah satu anugerah, dan tentu saja bukan suatu kebetulan. Semoga ke depannya kita bisa saling bersinergi dan membawa perubahan bagi para Ibu. Semoga keberkahan selalu membersamai langkah kita selanjutnya. Terima kasih juga Frisian Flag Indonesia.

Sukses selalu dan berkah selamanya. Maju terus UMKM Indonesia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awali Hari dengan Sarapan Bergizi

7 Aktivitas Seru Bikin Ibu Rumah Tangga Jauh dari Stres

Cara Mengenali Gula Merah Asli di Pasaran