Unleash Our Potential, Keluarkan Potensimu Mom.
Sabtu kemarin, 26 Agustus saya berkesempatan mengikuti talkshow Miracle persembahan dari ASIK X Ibu Pembaharu.
Talkshow yang mengambil tema *Unleash Iur Potential* digelar di aula HB Jassin gedung Perpustakaan Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini.
Saya berangkat bersama seorang teman, sebut saja Mbak Yuni namanya. Kami menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi yang paling mudah dan murah tentunya. Kami naik commuter line dari stasiun Tambun lalu transit di stasiun Manggarai, setelah itu baru naik kereta lagi dan turun di Cikini. Yupp, cuma satu stasiun aja, jadi ga perlu duduk, haha. Lantas dari Cikini ke TIM bagaimana?
Kata orang jalan kaki saja karena jaraknya dekat. Ow ow ow, saya pernah berjalan kaki ke sana dan sukses membuat napas ngos ngosan, ya tahu lah usia saya itu sudah kepala 4.
Akhirnya saya memutuskan untuk naik bajaj ke TIM, tarifnya Rp.15.000,- seingat saya terakhir saya naik bajaj ke TIM masih Rp.10.000,- tarifnya. Tapi tak mengapa, ini kesempatan dan takdir rezeki bapak bajaj yang harus bertambah seperti kesempatan kami pula untuk berbagi kebahagiaan, dengan tidak menawar tarif dari beliau.
Kami pun sampai di Cikini. Sudah telat jika melihat waktunya, karena kami tiba pukul 10.10 'pasti acara ya sudah mulai nih,' pikir kami.
Ternyata belum dimulai, dan kami berdua adalah orang ke 51-52 yang datang.
Tak menunggu lama, karena mungkin waktunya juga sudah berjalan, acara pun dibuka oleh Mbak Ayu dari ASIK. Lalu ada sambutan dari founder ASIK, Mbak Fatimah Azzahra. Yang memaparkan sedikit tentang ASIK, Akselerasi Ibu Masa Kini. Salah satu programnya adalah Kelas Inkubasi Miracle yang beberapa bulan lalu telah usai dilaksanakan. Miracle ini mempunya tiga cluster kelas yakni, cluster pendidikan, cluster kesehatan dan cluster motherhood.
Sepertinya menarik ya, mungkin jika akan dibuka Miracle Batch 2 saya akan mencobanya.
Tibalah saatnya materi yang ditunggu-tunggu. Mbak Puty Puar seorang penulis, influencer, content creator, dan masih banyak lagi peran yang diambilnya. Produktif sekali beliau ini, ya. Mbak Puty Puar membawakan materi tentang bagaimana sih para Ibu harus mengeluarkan semua potensi yang ada di dalam dirinya.
Bahwa tiap orang punya potensi yang beraneka ragam, banyak sekali. Beruntung bagi kita yang menyadari potensi macam-macam dan bisa memaksimalkannya.
Tapi bagi sebagian orang ada yang tidak bisa menentukan apa potensinya sehingga belum bisa mengaturnya apalagi memaksimalkannya.
Jika begitu fokuslah pada apa yang kita suka dan bisa melakukannya. Kita cukup menikmati dan melakukannya dengan senang hati, itu sudah merupakan potensi.
Diskusi menjadi mengerucut ke konten di media sosial. Bagaimana bisa membuat konten yang apik dan disukai. Bukan hanya asal posting kemudian menunggu apakah postingan kita disukai banyak orang. Tetapi lebih dari itu.
Jika ingin fokus menjadi content creator di media sosial banyak sekali tahapan yang perlu dilakukan.
Mbak Puty Puar juga memaparkan tips-tips membuat konten, pemilihan tema, kapan waktu posting dan masih banyak lagi.
Tanpa terasa materi dan pembahasan banyak pertanyaan yang dilontarkan peserta pun usai. Di akhir acara kmi berfoto bersama dan dilanjutkan makan siang.
Usai salat Zuhur, kami berkeliling melihat area Perpustakaan Jakarta atau biasa disebut juga Perpustakaan Cikini. Oiya, di perpustakaan tersedia tempat salat yang cukup nyaman bagi pengunjung. Jadi para pengunjung tak perlu keluar area gedung untuk salat.
Area perpustakaan tertata rapi. Buku-buku dikelompokan sesuai jenis dan untuk usia berapa. Dilengkapi juga area untuk kids corner. Pemandangannya juga bagus. Untuk yang senang berfoto-foto, perpustakaan ini cukup instagramable.
Usai puas berkeliling kami memutuskan untuk pulang, karena hari sudah menjelang sore.
Karena menunggu Jaklingko agak lama kami memutuskan untuk berjalan santai menuju Cikini, sambil berkomat-kamit agar Jaklingko cepat datang haha. Karena lumayan juga jaraknya jika harus beneran berjalan kaki sampai stasiun Cikini.
Pucuk dicinta, hidayah pun datang. Jaklingko yang dinanti muncul juga. Saat kami usai membeli es Rindu mu. Iya, tulisannya memang begitu. Jangan diprotes ya.
Jaklingko jurusan Gondangdia - Cikini ini ternyata tidak berbayar alias gratis, karena saat tap e money kami tidak terpotong. Dan kubaru tahu itu haha kemana aja Buuu.
Tentu saja ke stasiun Cikini sebentar pun sampai, ga sampai setengah jam. Kami pulang lagi tentu dengan naik commuter line lagi. Seperti biasa dari Cikini ke Manggarai, lalu naik lagi jurusan Bekasi atau Cikarang. Alhamdulilah pas sekali dapat kereta yang tujuan akhirnya Cikarang. Kami pun bisa turun di stasiun Tambun.
Begitulah cerita kami seharian di hari Sabtu kemarin. Cukup menyenangkan dan tentu asik karena sangat bermanfaat dan bikin hepi.
Nantikan lagi ceritaku selanjutnya besok ya.
Komentar
Posting Komentar