Gelembung Gelembung Kenangan
Gelembung Gelembung Kenangan Zya Verani Saat menatapi tingkah anak-anak yang bermain di luar, ingatanku langsung terbawa ke masa itu. Ketika Re dan Vay juga asik bermain gelembung sabun di sana, di tempat yang sama. Di sana, di halaman luas penuh rumput dan dikelilingi aneka tanaman hias itu. Bedanya kini halaman itu tak lagi berpagar. Sengaja dibongkar beberapa hari lalu agar anak-anak bebas masuk untuk bermain. Re meniupkan tangkai peniup gelembung sabunnya sementara Vay menunggu dengan antusias. Gelembung-gelembung berpelangi bermunculan dari ujung peniup Re, jumlahnya banyak sekali, ada yang besar juga kecil. Vay berlarian ke sana ke mari mengejarnya sambil tertawa riang. Gelembung terbang tak tentu arah membuat gadis kecil itu bingung menangkapnya. Tapi ia tak menyerah. Sibuk meloncat menggapai gelembung terdekat tapi tinggi. Dan... bukkk! Vay terjatuh. Re berhenti meniup. Segera dilemparnya wadah air sabun dalam genggamannya. Mencapai Vay yang meringis kesakitan. Re menggendon...