Postingan

Gelembung Gelembung Kenangan

Gelembung Gelembung Kenangan Zya Verani Saat menatapi tingkah anak-anak yang bermain di luar, ingatanku langsung terbawa ke masa itu. Ketika Re dan Vay juga asik bermain gelembung sabun di sana, di tempat yang sama. Di sana, di halaman luas penuh rumput dan dikelilingi aneka tanaman hias itu. Bedanya kini halaman itu tak lagi berpagar. Sengaja dibongkar beberapa hari lalu agar anak-anak bebas masuk untuk bermain. Re meniupkan tangkai peniup gelembung sabunnya sementara Vay menunggu dengan antusias. Gelembung-gelembung berpelangi bermunculan dari ujung peniup Re, jumlahnya banyak sekali, ada yang besar juga kecil. Vay berlarian ke sana ke mari mengejarnya sambil tertawa riang. Gelembung terbang tak tentu arah membuat gadis kecil itu bingung menangkapnya. Tapi ia tak menyerah. Sibuk meloncat menggapai gelembung terdekat tapi tinggi. Dan... bukkk! Vay terjatuh. Re berhenti meniup. Segera dilemparnya wadah air sabun dalam genggamannya. Mencapai Vay yang meringis kesakitan. Re menggendon

Imunisasi, Demam dan Obat Turun Panas

Imunisasi, Demam dan Obat Turun Panas Tadi pagi baby Shaki (2,5 bulan) saya bawa ke bidan untuk imunisasi DPT 1 sedikit terlambat memang. Seharusnya DPT 1 diberikan saat bayi usia 2 bulan, ini dikarenakan saat imunisasi BCG bulan lalu baby Shaki sedang demam jadi tidak bisa sesuai jadwal diimunisasinya, sehingga jadwalnya mundur dan berimbas pada jadwal imunisasi berikutnya.  Bidan bilang efeknya akan demam, saya sangat khawatir kalo si baby demam. Yang pasti dia akan rewel dan ga ceria lagi. Sesampainya di rumah saya langsung memberikan obat yang disertakan tadi dari bidan agar si baby tidak demam. Dan alhamdulillah sampai sekarang baby Shaki masih anteng dan tertidur pulas. Mungkin karena hujan pula jadi udaranya sejuk bikin tidur jadi lelap. Sesampainya di rumah kebetulan sedang banyak tetangga kumpul di depan. Meluncurlah pertanyaan basa basi dari mana n abis ngapain. "Kenapa diimunisasi bayinya? Kirain masuk klan ga mau imunisasi anak..." ada saja yang nyinyir pa

Spirit 212 Juga Ada di Rumahku

Spirit 212 Juga Ada di Rumahku Hari ini kaum muslimin dari penjuru negeri sudah memadati monas sejak semalam. Bahkan ada yang sudah sampai sejak waktu isya. Dua tahun lalu saya adalah bagian dari mereka, merasakan euforia itu, kebanggaan membela Islam dengan menjejakkan kaki sendiri tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.  Setahun kemudian saat reuni pertama 2017 saya pun ikut berdesakan di kereta untuk mencapai titik kumpul di Monas lagi. Saya berdua sahabat melangkah pasti dan menanggapi senyum-senyum semringah yang menyapa kami. Meski tak mengenal tapi kami merasa begitu dekat dengan mereka yang juga hadir memadati Monas kala itu. Tidak ada yang memaksa kami untuk datang, apalagi membayar kami. Kami datang dengan keikhlasan membela agama kami dan menginginkan Indonesia yang lebih baik. Nyinyiran mungkin ada, tak percaya dengan itu semua. Tapi biarlah... Apa yang menyebabkan itu semua. Iman di hati jawabannya. Mereka semua bergerak dengan iman yang sama dan tekad kuat yang juga se

Welcome My December

Welcome My December   Terlalu banyak kisah yang terjadi di Desember. Mengingatnya kembali membuat hati membuncah sekaligus pilu. Ishhh kunaon? Teu nenaonan... just review my mind. Kepengin tertawa lepas saat mengingat hal lucu yang tak berkesudahan. Melepas bahagia bersama orang-orang terkasih saat mudik akhir semester sekaligus akhir tahun. Semoga terus berulang. Bahagia melanda saat rezeki datang tak terduga.  Tapi...  Ada saat juga di mana mata sembab sepanjang waktu dan menangis dalam diam. Menyesali apa yang terjadi tapi tak tahu hendak melakukan apa sebagai upaya perbaikan. Aah... untunglah masa itu segera berakhir.  Kembali semringah saat keceriaan nyata-nyata selalu menyapa di grup foundation yang baru saja dimasuki. Maju mundur tak ingin masuk tapi juga tertarik. Akhirnya setelah bergabung justru malah ketagihan. Iya, foundation -nya IP Bekasi sebagai ladang awal sebelum ke kelas Matrikulasi yang spektakuler itu.  Hhmm... apalagi ya?  Intinya Desember penuh dengan warn

Bayi Memakai Perhiasan, Bolehkah? 

Gambar
Bayi Memakai Perhiasan, Bolehkah?  Zya Verani Siapa sih yang tidak senang saat buah hati yang dinanti-nanti kehadirannya akhirnya launcing juga ke dunia. Mata-mata penuh binar kebahagiaan menatapnya dengan suka cita. Saat bayi baru saja lahir biasanya orangtua atau lebih seringnya kakek nenek membelikan perhiasan sebagai ungkapan rasa sayang. Bayi perempuan akan segera ditindik telinganya dan dipasangi anting. Tidak hanya itu, bahkan ada yang memakaikan cincin, kalung dan gelang. Tidak ada yang salah dengan itu semua, yang jadi pertanyaan justru... baikkah bayi dipakaikan perhiasan? Kapan sebaiknya bayi dipakaikan perhiasan? Dan perhiasan apa yang seharusnya dipakai bayi?   Bayi baru lahir biasanya memiliki kulit yang sensitif. Ada bayi yang alergi dikenakan perhiasan, di permukaan kulitnya akan timbul merah-merah, ruam dan gatal-gatal. Itu berarti bayi anda tidak cocok dengan perhiasan yang dikenakan. Emas cenderung lebih aman dibanding perak. Tapi ada juga kulit bayi yang alerg

Mirip Siapa Aku?

Gambar
Wajah Bayiku Sering Berubah-ubah Zya Verani "Dek Shaki mirip siapa, sih , mi? Mirip aku ga?" "Mirip Mas Ozan tau!" 😄 "Eh, sekarang mirip abi..." 😯 "Mirip Nia ini mah, liat aja hidungnya ga ada," 😂 "Sekarang sih mirip umi, tuh lagi syantik kan baby Shakinya?" Semua lantas cemberut dan kompak melempar perlengkapan baby ke arah umi. Ada bedongan, baju ganti, celana panjang hingga diapers baby Shaki mendarat mulus di pangkuan umi. Duhhh... ternyata kalian bersatu melawankuhhhh 😂😂 Baby Shaki tertawa puas. Ternyata ia senang melihat uminya dibully. Hehe...  Bayi, memang memiliki wajah yang berubah-ubah. Terkadang mirip saudaranya satunya, lain hari mirip saudara yang lainnya. Sementara kemarin-kemarin mirip orang tuanya. Tak mengapa selama tidak mirip tetangga bukan?  #digebokjamaah Bayi itu masih dalam masa pertumbuhan wajar saja jika wajahnya berubah-ubah. Tubuhnya saja kan berkembang, masa wajahnya tidak boleh berubah. &

Tips Mengalihkan Diri dari Baby Blues ala Zya

Gambar
Mempunyai anak adalah hal yang paling dinantikan pasangan yang telah menikah. Ada begitu banyak pasangan yang sulit untuk punya anak. Ada juga yang lama menanti hingga bertahun-tahun baru diberikan amanah seorang buah hati. Melahirkan adalah satu momen yang sangat dinanti bagi wanita. Sejak dinyatakan positif hamil, kemudian melalui proses ini dengan suka dukanya yang berliku. Karena ada beberapa wanita yang masa hamilnya diwarnai dengan ngidam yang aneh-aneh. Morning sick, takut cahaya,  bahkan ada beberapa yang selama hamil tak mau didekati pasangan.  Ternyata tidak hanya masa hamil saja hal yang aneh-aneh itu ada. Setelah melahirkan pun hal tersebut bisa berlanjut bahkan mungkin lebih parah. Ada beberapa wanita yang setelah melahirkan mengalami Baby Blues dan Postpartum Depression. Postpartum Blues (PPB) atau Baby Blues dan Postpartum Depression (PPD) adalah dua hal yang berbeda. Tapi keduanya sangat bisa dialami seorang ibu pascamelahirkan.